Mohon tunggu...
Rohani Elita Simanjuntak
Rohani Elita Simanjuntak Mohon Tunggu... Profesi Guru -

To be the agent of change as a Teacher and Lecturer. Mari bersama membangun karakter generasi muda bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perbedaan Berpendapat, Sebuah Nilai Tambah Dalam Pengkristalan Ide

27 Desember 2013   23:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:25 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Kehidupan lebih nyata daripada pendapat siapa pun tentang kenyataan. (Pramoedya Ananta Toer, Anak Smua Bangsa : 199.)

Sebuah Pendapat merupakan pandangan seseorang tentang sesuatu hal. Hal tersebut penting dikemukakan dalam sebuah diskusi ketika membahas topik tertentu dalam menyelesaiakan sebuah permasalahan. Namun sebaliknya masalah terjadi jika tiap-tiap orang memiliki pandangan yang berbeda tentang suatu hal tersebut, bahkan pandangan yang berbeda itu semakin sulit dipadukan jika para pemilik ide telah membentuk kelompok-kelompok dengan pandangan yang sama. Alhasil hanya akan menyuburkan adu argument yang tiada henti yang kemungkinan malah akan menjadi debat kusir yang tak berguna dan tanpa titik temu penyelesaian sebuah masalah.

Masalah merupakan kesenjangan antara keinginan dan kenyataan ("Das sein Das Sollen"), Oleh karena itu perlu diskusi dalam pemecahannya. Diskusi sangat diperlukan sebab Inti dari diskusi adalah mencari kunci dari setiap permasalahan. Namun dalam sebuah diskusi menjadi lajim berbuah perdebatan sengit akibat perbedaan pendapat maupun cara pandang. Hal itu wajar sebab setiap orang memiliki cara pandang berbeda dan pemahaman yang berbeda. Disinilah "nilai tambah" dari perbedaan berpendapat. Namun satu hal yang penting dan harus dipahami bahwa ketika setiap orang dalam berbagai hal harus berbeda penadapat, maka orang tersebut harus tetap sadar dan memahaminya dalam posisi yang benar.

Kita menyadari bahwa dalam memberi pandangan tentang suatu hal ada 3 sisi yang akan digunakan setiap orang. Tiga sisi kebenaran dalam memandang suatu hal yaitu: sisi Kebenaranmu (Your side), Kebenaranku (my side) dan Kebenaran yang sebenar-benarnya (the right side). Maka dari itu ketika berbeda pendapat harus tetap memandang pada sisi kebenaran Tuhan yaitu kebenaran yang sebenarya, dan jangan terlalu sering mengandalkan egositas yang hanya akan membentuk kelompok kebenaranku dan kebenaranmu. Hal itu tidak akan ada manfaatnya dalam menghasilkan ide yang mengkristal dan bermanfaat.

Namun celakanya, Hal itulah yang sering terjadi dalam tiap diskusi, karena tetap saja setiap orang tentunya memiliki Sudut pandang berbeda dalam mencitrakan atau menggambarkan sesuatu hal tersebut. Dalam diskusi-diskusi tingkat tinggi di DPR, organisais, mahasiswa, dan diskusi lainnya lajim memperlihatkan sebuah perdebatan panjang yang terkadang tanpa ujung pangkal, apalagi jika tiap orang dan kelompok membawa agenda kepentingannya masing-masing.

Namun disatu sisi itulah indahnya perbedaan dalam berpendapat. Perbedaan berpendapat tersebut merupakan nilai tambah dalam sebuah diskusi, dengan demikian dari setiap pandangan yang ada akan diperas menjadi sebuah "Kristal ide" yang tentunya sangat bermanfaat bagi peserta maupun pendengar diskusi tersebut.

Selanjutnya, dalam proses pengkristalan ide harus ada proses ketat yang berlandaskan pada kebenaran dan kemanfaatan ide. Hasil Sebuah diskusi bukan untuk segelintir orang apalagi demi membawa kepentingannya masing-masing, oleh karena itu perbedaan berpendapat harus dijadikan sebagai proses pengkristalan ide untuk kebaikan dan bukan memaksakan pendapat dengan tujuan-tujuan buruk yang melatarbelakanginya.

Mengacu pada Sepenggal kalimat diawal yang merupakan kutipan tulisan Pramoedya Ananta Toerdari karyanya yang berjudul Anak Smua Bangsa. Lewat kalimat tersebutkita dapat belajar bagaimana sebuah pendapat menjadi tidak berguna jika pendapat tersebut tidak membawa manfaat pada kehidupan. Oleh karena itu perbedaan pendapat yang terjadi harus menghasilkan sebuah ide yang mengkristal dan bermanfaat bagi kehidupan secara menyeluruh.

Mengenai perbedaan, Penulis secara pribadi berpendapat bahwa perbedaan adalah sebuah nilai plus yang belum tentu ada ditempat lain. Perbedaan berpendapat sangat diperlukan dan harus terus terjadi dalam berbagai situasi ketika saling mengemukakan ide dan pendapat. Sebab perbedaan pendapat berguna sebagai area kontrol (control area) dalam menyaring, memadukan dan mengkristalkan ide-ide briliant yang ada sehingga memiliki titik temu.

Dalam penyaringan tentu terjadi benturan. Disinilah gunanya ada area untuk ber-argumentasi dan berdebat, sebab para sesepuh pendiri bangsa kita dahulu juga saling berdebat serta berargumentasi dalam mengemukakan idenya bagi bangsa ini. Perbedaan pendapat itu telah menghasilkan sebuah rancangan kenegaraan yang berkualitas yang kita nikmati seperti sekarang. Oleh karena itu dinamika berpendapat yang sering terjadi bukanlah sesuatu hal yang negatif jika setiap orang memiliki tujuan yang benar, tetapi jika tujuan tidak benar maka hal buruk akan terjadi.

Dengan demikian kita harus tetap menjunjung tinggi nilai persaudaraan ditengah perbedaan baik itu perbedaan berpendapat maupun perbedaan lainnya. Kunci utama dalam hal ini adalah membuang jauh-jauh fanatisme dan egoisme yang ada didalam diri, karena fanatisme dan egoisme bukanlah ciri dari orang beriman, sebab fanatisme dan egoisme tidak elegan dalam hal berpendapat. Ingatlah 3 sisi kebenaran diatas dan tetap berfokuslah pada kebenaran Tuhan, sehingga Dalam berpendapat Seorang terpelajar harus belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran dan perbuatannya.

Jika dinamika berpendapat tidak lagi dilandasi pada kebenaran maka Apa gunanya kita mempersoalkan sebuah perbedaan sehingga keluar dari konteks permasalahnnya dan hanya menghasilkan kesembrautan?, contohlah para pahlawan kita terdahulu yang sangat hebat pola pikir dan pemahamannya tentang kebangsaan namun mampu menahan diri demi berpadunya pendapat untuk membentuk sebuah negara yang berdaulat.

Pertanyaannya, adakah kita lebih hebat dan lebih pintar dari para pahlawan yang mendirikan bangsa ini dahulu? Tentu kita tahu jawabannya bahwa kita tidak lebih pintar dari para pendiri bangsa ini. Bahkan hari ini kita melihat banyak sekali perbedaan tidak lagi dapat dihargai sebagai sebuah nilai tambah dalam berbangsa terkhususnya berpendapat. Hal ini menjadi bukti bahwa kita telah kalah jauh dari para pahlawan kita terdahulu mengenai pemahaman tentang keberagaman dan tentang kebebasan berpendapat.

Penulis berpesan ditengah perbedaan berpendapat ataupun perbedaan lainnya ada hal yang lebih baik yaitu rangkul-lah sesama melalui kualitas diri yang engkau tunjukkan sebagai kesaksian hidup yang baik dan bermanfaat bagi banyak orang.

Sebab bagaimana seseorang berkata bahwa dia mengasihi Tuhan namun tida menghargai sesama dan bahkan membenci sesamanya hanya karena sebuah perbedaan. Oleh karena itu perbedaan apapun bukan menjadi alasan, sebab hidup dalam perbedaan akan membawa diri kita pada suatu sikap hidup yang bermasyarakat, berkualitas dan membangun kebersamaan.

Pramoedya Ananta Toerlewat karyanya pernah menyatakan bahwa "Kita semua harus menerima kenyataan, tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang. Karena manusia juga bisa membikin kenyataan-kenyataan baru. Kalau tak ada orang mau membikin kenyataan-kenyataan baru, maka “kemajuan” sebagai kata dan makna sepatutnya dihapuskan dari kamus umat manusia. (Pramoedya Ananta Toer, Rumah Kaca : 436)

Maka dari itu dinamika berpendapat harus tetap ada sehingga kemajuan dalam berbagai hal dapat terbangun dan bermanfaat bagi banyak orang. Hasilnya ide-ide kreatif akan terbentuk dan mengkristal sebagai sebuah solusi dari setiap permasalahan yang ada dimanapun kita berada. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun