Mohon tunggu...
Siti Lailatul Qomariyah
Siti Lailatul Qomariyah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Wiraswasta

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengusaha Kacang Telur Pusing Harga Bahan dan Kacang Tanah Lokal Naik

28 Desember 2022   08:31 Diperbarui: 28 Desember 2022   08:32 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KOTA LUMAJANG - Pengusaha kacang telur kesulitan karena harga kacang tanah lokal, tepung terigu dan telor mengalami kenaikan. Kenaikan bahan-bahan untuk pembuatan kacang telur ini jelas berpengaruh pada perjalanan perekonomian si pengusaha. Jika di lihat dari  awal produksi hingga kacang sampai pada tangan pembeli terkadang Besarnya dana dan tenaga yang harus di keluarkan tak seimbang dengan laba yang di dapat. Sudah 2 bulan terakhir produksi kacang telur belum juga normal akibat kendala bahan baku.

Pemilik Usaha Kacang Telur   mengakui, melambungnya harga bahan-bahan pembuatan kacang telor ini membuat produksinya kian berdampak. Usaha kacang telur ini menggunakan bahan utama kacang yang berjenis lokal. Karena kacang tanah lokal ini memiliki kelebihan, dibanding kacang jenis lain. Diantaranya lebih gurih dan tahan lama. Namun, saat ini kacang tanah lokal jarang ditemui dipasaran. Sehingga pengusaha kacang telur ini menggunakan kacang tanah berjenis lain. Namun, karena kacang tanah lokal yang saat ini minim di pasaran membuat harga kacang berjenis lain ikut melambungkan harga.

Selain kacang telur, si pengusaha ini juga menjual kue-kue lain yang terbuat dari kacang. Seperti kue yang sering digunakan untuk lebaran seperti biasanya.

Saat ini dirinya mendapatkan harga kacang di angka Rp 25.000 per kilogramnya, yang disebutnya lebih tinggi dari harga rata-rata normalnya.

"Harga kacang tanah lokal, sebelum melonjak itu harganya Rp 22.000 jika beli langsung di grosiran. Namun saat ini menjadi Rp 25.000. Beda lagi kalau belinya di warung-warung biasa, harganya bisa mencapai Rp 27.000-28.000 Dampaknya ya pasti berdampak, tapi kami tidak bisa tiba-tiba harga kacang telurnya dinaikkan," ucap si pengusaha kacang telur, pada rabu siang (27/12/2022).

Pengusaha menerangkan, untuk produksi kacang telurnya memerlukan setidaknya 80 kilogram per bulannya. Sementara untuk kebutuhan kacangnya mencapai 20 kilogram, per enam harinya.

"Kalau profit pasti turun, sekitar 35% dari modal," ujarnya.

Dirinya menerangkan, saat ini kesulitan untuk menemukan kacang telor lokal, karena terkendala musim hujan jadi proses pengeringannya lebih lama dari biasanya, hal ini yang mengakibatkan kacang lokal agak sulit di dapatkan.

"Untuk saat ini yang paling penting bukan di harga dulu, yang terpenting sekarang adalah barang baru harga," tuturnya.

Kini dia berharap pemerintah bisa mencarikan solusi mengenai kenaikan kenaikan dan kelangkaan kacang tanah lokal yang jadi bahan baku usaha kacang telurnya. Dirinya sebenarnya tak mempermasalahkan bahan baku yang naik, asalkan stoknya tersedia, mengingat untuk menekan angka produksi langkah khusus telah dilakukan.

"Ya semoga saja sebelum puasa harga-harga bisa normal kembali. Tapi meski mahal barangnya, yang penting barangnya ada, agar tetap bisa produksi. Mohon perhatiannya untuk dinas terkait. Jangan sampai lebaran terjadi kelangkaan bahan terutana kacang lokal yang harganya tinggi," terangnya.

Pasalnya sebelum bulan Ramadhan, biasanya para pengusaha kacang telur seperti dirinya mengalami kenaikan permintaan dari masyarakat. Sehingga memasuki lebaran Idul Fitri biasanya adalah momen panen pesanan kacang telur dan kue-kue lebaran lainnya yang terbuat dari bahan baku kacang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun