1.Kebijakan Moneter Global:
Kebijakan moneter dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan negara-negara
di Eropa berpengaruh besar terhadap pergerakan nilai tukar rupiah. Jika Federal
Reserve, misalnya, menaikkan suku bunga, hal ini akan memicu peningkatan
permintaan terhadap dolar AS, yang secara tidak langsung melemahkan nilai rupiah.
Pada tahun 2024, kebijakan The Fed yang terus meningkatkan suku bunga untuk
mengendalikan inflasi menjadi salah satu faktor utama yang menekan nilai rupiah.
2.Faktor Domestik:Keadaan ekonomi dalam negeri, seperti inflasi dan defisit transaksi berjalan, memiliki
dampak signifikan terhadap nilai tukar rupiah. Defisit transaksi berjalan yang besar
dapat mengurangi cadangan devisa negara, membuat rupiah lebih rentan terhadap
tekanan eksternal. Di sisi lain, inflasi yang tinggi di Indonesia turut melemahkan daya