5. Benda yang mudah disentuh dan dirasakanÂ
 Belajar matematika dapat dilakukan dengan sederhana dan mudah. Bunda bisa mengenalkan hal ini pada anak dengan mengenal nama-nama angka dan simbol angka. Misalnya, ajak si kecil menebak berapa banyak balok yang ada di dalam kotak puzzle yang sudah jadi. Selain itu, ibu bisa mengajak anak untuk menghitung  benda-benda yang ada di sekitarnya, seperti gelas,  piring, buku, dll.
 6. Gunakan AbacusÂ
Sempoa adalah kalkulator berbentuk meja dengan beberapa manik-manik yang disusun dalam baris tertentu. Â Dengan bantuan sempoa dimungkinkan untuk belajar melakukan perhitungan sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian atau pembagian. Oleh karena itu, ini adalah alat yang ideal untuk mengenalkan anak pada dunia aritmatika. Bunda bisa mengajarinya dengan cara-cara sederhana seperti:
- Minta anak  menggeser bola dari  sisi ke sisi. Gunakan kesempatan ini untuk mengajari anak Anda warna dan angka pertama.
- Kemudian minta dia untuk menetapkan jumlah bola yang sama di setiap baris dan menyebutkan warna pada saat yang sama untuk mengulang trik pertama..
- Moms juga bisa menunjukkan materi dalam jumlah tertentu.
- Hitung dengan keras dan minta dia untuk meletakkan bola yang sama di papan manik.
7. Baca bukuÂ
Mengenalkan anak pada buku sejak dini bisa menjadi salah satu cara untuk belajar matematika. Ditambah lagi, membacakan buku untuk anak juga meningkatkan bonding antara orang tua dan anak lho, Moms!
 Membacakan untuk anak-anak adalah cara yang menyenangkan untuk membangun hubungan orang tua-anak yang kuat dan sehat. Ini juga merangsang perkembangan bahasa sejak dini," kata Dr. Pamela High, seorang dokter anak dan profesor di Sekolah Kedokteran Altert Universitas Brown. Ketika kemampuan bahasa anak meningkat, hal ini juga mempengaruhi kemampuan matematika.  Selain itu, ibu juga bisa mengajarkan matematika dengan membacakan buku.Â
8. Mainkan teka-tekiÂ
Bermain puzzle adalah permainan yang menarik dan mengasyikkan yang dapat Anda ajarkan kepada anak-anak Anda sejak usia dini. Â Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Physics: Conference Series menunjukkan bahwa anak-anak yang terbiasa bermain puzzle lebih baik dalam pelajaran matematika daripada anak-anak yang tidak terbiasa. Karena secara tidak langsung, saat bermain puzzle, kamu diminta untuk mengatur ulang semua potongan puzzle tersebut. Ini membantu mengembangkan pemecahan masalah anak.Â
Jika ibu tertarik dengan metode ini, pilihlah tingkat kesulitan teka-teki yang sesuai dengan usia anak. Pilih bahan yang sesuai usia agar anak dapat bermain dengan aman. Sesuaikan juga dengan kesukaan anak jika anak laki-laki cenderung menyukai mata pelajaran yang berbeda dengan anak perempuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H