Mohon tunggu...
Roghoni Sanubari
Roghoni Sanubari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Teruslah bernafas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam tapi Selalu Meninggalkan Shalat?

23 Desember 2022   22:10 Diperbarui: 5 Januari 2023   15:54 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

(QS. Al-Isra' 17: Ayat 78)

Sesuai dengan Pancasila sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan yang maha Esa". Cara pengamalannya salah satunya dengan menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut.

Kalau dihitung-hitung shalat wajib itu cuma sebentar paling lama mungkin sekitar 7 menit, jika dilaksanakan 5 kali berarti 35 menit. Sedangkan 1 hari ada 24 jam atau 1440 menit. Masih ada 1405 menit yang bisa digunakan untuk melakukan hal lain. Kenapa masih banyak yang meninggalkan shalat? Sebenarnya waktu mereka digunakan untuk apa?

Padahal malaikat selalu mencatat apa saja perbuatan yang dilakukan manusia tanpa lelah dan tanpa tidur, mereka juga diawasi oleh Allah SWT. Apa mereka tidak malu diberikan waktu panjang tetapi shalat sehari 35 menit saja tidak dilaksanakan. Sudah jelas sekali mereka yang meninggalkan shalat mereka akan mendapat dosa.

Dilansir dari detik.com "Dosa meninggalkan shalat 5 waktu ini sangat besar. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan dalam Kitab Ash Shalah, kaum muslimin sepakat bahwa meninggalkan sholat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras." Dan dijelaskan pula dalam Al-Qur'an Q.S Al-Muddassir ayat 38-47 yang berbunyi :

() () () () () () () () () ()

Kullu nafsim bim kasabat rahnah (38) illaaa ash-haabal-yamiin (39) fii jannaatiy yatasaaa-aluun (40) 'anil-mujrimiin (41) maa salakakum fii saqor(42) qooluu lam naku minal-musholliin (43) wa lam naku nuth'imul-miskiin (44) wa kunnaa nakhuudhu ma'al-khooo-idhiin (45) wa kunnaa nukazzibu biyaumid-diin (46) hattaaa ataanal-yaqiin (47)

Artinya : Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya, (38) kecuali golongan kanan, (39) berada di dalam surga, mereka saling menanyakan, (40) tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa, (41) "Apa yang menyebabkan kalian masuk ke dalam (neraka) Saqar?" (42) Mereka menjawab, "Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan shalat, (43) dan kami (juga) tidak memberi makan orang miskin, (44) bahkan kami biasa berbincang (untuk tujuan yang batil), bersama orang-orang yang membicarakannya, (45) dan kami mendustakan hari pembalasan, (46) sampai datang kepada kami kematian." (47) (Q.S. Al-Muddassir (74): 38-47)

Adapula hadits yang membicarakan masalah ini.

Dari Jabir bin 'Abdillah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat." (HR. Muslim no. 257).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun