Rasulullah menggambarkan kecintaannya terhadap sedekah dengan cara yang sangat menginspirasi. Beliau bersabda bahwa jika beliau memiliki emas sebesar gunung Uhud, tidak akan membuatnya bahagia jika setelah tiga hari masih ada sedikit pun yang tersisa, kecuali sebagian yang disimpan untuk membayar hutang.
Dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Rasulullah saw bersabda:
Seandainya aku memiliki emas sebesar Uhud, maka tidaklah akan membuatku senang jika berlalu tiga (hari) dan masih ada yang tersisa darinya di sisiku, kecuali sebagian yang aku simpan untuk membayar hutang.
(Sahih al-Bukhori no. 2214).
Ini menggambarkan betapa pentingnya sedekah dalam agama Islam. Sedekah bukan hanya tentang memberi, tetapi juga tentang melepaskan diri dari cinta dunia dan berinvestasi untuk akhirat.
Rasulullah menunjukkan betapa besar kecintaannya terhadap sedekah. Ini menginspirasi kita untuk memperlakukan sedekah sebagai bagian yang integral dari kehidupan kita.
Pentingnya bersedekah dengan ikhlas, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia. Ketika kita memberi, kita harus melakukannya semata-mata karena Allah SWT.
Sedekah bukan hanya tentang memberi uang atau harta, tetapi juga tentang membuat investasi untuk akhirat. Setiap sedekah yang kita berikan adalah investasi yang akan memberikan manfaat di dunia dan di akhirat.
Melalui sedekah, kita belajar untuk melepaskan cinta kita terhadap dunia dan mengingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki sebenarnya milik Allah SWT. Sedekah membantu kita membebaskan diri dari kerapuhan harta duniawi.
Dengan mengikuti teladan Rasulullah , mari kita jadikan sedekah sebagai bagian yang penting dalam hidup kita. Melalui sedekah, kita tidak hanya memberikan manfaat kepada orang lain, tetapi juga memperoleh investasi yang tak ternilai harganya untuk akhirat kita. Semoga kita senantiasa gemar bersedekah dengan ikhlas dan berkah.