Lailatul Qadar, malam yang penuh berkah dan keutamaan, menjadi momen yang sangat dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Namun, terkadang, kekhilafan manusia bisa menghalangi kita untuk meraih keberkahan malam yang mulia ini.
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ: خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيُخْبِرَنَا بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ، فَتَلاَحَى رَجُلاَنِ مِنْ الْمُسْلِمِينَ، فَقَالَ:
خَرَجْتُ لأُخْبِرَكُمْ بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ فَتَلاَحَى فُلاَنٌ وَفُلاَنٌ فَرُفِعَتْ، وَعَسَى أَنْ يَكُونَ خَيْرًا لَكُمْ، فَالْتَمِسُوهَا فِي التَّاسِعَةِ وَالسَّابِعَةِ وَالْخَامِسَةِ.
Dari Ubadah ibn Al-Shamit, dia berkata: Nabi saw keluar untuk memberitahukan kami tentang Lailatul Qadar. Tiba-tiba ada dua orang dari Kaum Muslimin yang beradu mulut. Maka beliau bersabda:
Aku datang untuk memberitahukan kalian tentang (waktu terjadinya) Lailatul Qadar namun fulan dan fulan beradu mulut sehingga (kepastian waktunya) diangkat (menjadi tidak diketahui). Namun semoga saja ini lebih baik untuk kalian, maka carilah ia (Lailatul Qadar) pada malam yang kesembilan, ketujuh dan kelima (pada sepuluh malam terakhir dari Ramadhan).
(Sahih al-Bukhori no. 1883).
Diceritakan dalam riwayat bahwa Rasulullah hendak memberitahukan umatnya tentang waktu terjadinya Lailatul Qadar. Namun, karena adanya pertengkaran antara dua sahabat, malaikat yang hendak memberitahukan waktu tersebut menjadi urung dan kepastiannya terangkat. Meskipun demikian, Rasulullah dengan penuh kebijaksanaan berdoa agar hal itu menjadi yang terbaik bagi umatnya.
Dari sini, kita belajar bahwa kebersihan hati dan kebersamaan dalam persaudaraan sangatlah penting. Pertengkaran dan perselisihan dapat menghalangi kita dari meraih keberkahan yang Allah sediakan. Oleh karena itu, marilah kita menjaga persatuan dan menjauhi perpecahan, sehingga kita dapat menggapai malam Lailatul Qadar dengan hati yang bersih dan penuh kedamaian.
Meskipun waktu pasti Lailatul Qadar terangkat, Rasulullah memberikan petunjuk bahwa malam yang penuh keberkahan ini biasanya terjadi pada malam kesembilan, ketujuh, dan kelima terakhir dari bulan Ramadhan. Inilah saat-saat yang sangat istimewa di mana doa-doa kita lebih mungkin dikabulkan, pahala amal ibadah kita dilipatgandakan, dan ampunan Allah SWT lebih mudah diraih.
Jangan biarkan perselisihan dan ketidaksantunan menghalangi kita dari meraih malam yang penuh rahmat ini. Mari bersama-sama menumbuhkan sikap toleransi, kasih sayang, dan perdamaian dalam hati kita, sehingga kita dapat merasakan kehadiran Allah SWT dengan lebih dekat di malam-malam yang berharga ini.
Mari bersatu dalam kebaikan, berdoa dengan penuh harap, dan memohon ampunan kepada Allah SWT di malam-malam Ramadhan ini. Semoga kita semua diberkahi dengan keberkahan Lailatul Qadar dan meraih ampunan serta ridha-Nya. Aamiin.
Wallahu a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H