ANGIN DAN DANDELION
Karya: RofivaÂ
Dari asa yang mulai usang
Bicara di anggap melawan
Diam di asingkan, hanya lara
dan duka ku bawa larut.
Membara di paksa redupÂ
Dari helaan-helaan nafas
Perih kerontang ku rasa,
mengemis kasih penuh harap.
Tamaram sudah haluan
Bukan lagi karena lelah,
akan tetapi jiwa ku mulai lapuk
Ya... Lapuk, lapuk akan egomu.
Pasrah aku pada desirnya,
larut mengikuti arus.
Kemudian jatuh pada sebidang tanah,
Sebab kau angin dan aku dandelionnya.
    Pamekasan, 11 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H