Mohon tunggu...
Rovit Ginatra
Rovit Ginatra Mohon Tunggu... Aktor - Pekerja

Saya seorang pakar masalah. Mencari masalah,menemukan masalah,dan jika sudah membuat masalah maka saya lari dari masalah

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Nyebokin Anak Jangan Pakai Kaki

1 Agustus 2024   17:00 Diperbarui: 1 Agustus 2024   17:06 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjaga kebersihan anak adalah tanggung jawab penting bagi setiap orang tua. Namun, cara dan metode yang digunakan dalam menjaga kebersihan tersebut juga sama pentingnya. Salah satu kebiasaan yang perlu dihentikan adalah membersihkan kotoran anak, atau "nyebokin", dengan menggunakan kaki. Meskipun terdengar aneh, praktik ini ternyata masih dilakukan oleh sebagian orang tua. Berikut adalah alasan mengapa praktik ini harus dihentikan dan cara yang lebih baik untuk melakukannya.

Alasan Menghentikan Praktik Nyebokin Anak dengan Kaki

1. Kesehatan dan Kebersihan
   - Bakteri dan Kuman: Kaki adalah salah satu bagian tubuh yang paling banyak terpapar kuman dan bakteri. Menggunakan kaki untuk membersihkan anak bisa menyebabkan perpindahan kuman dari kaki ke tubuh anak, meningkatkan risiko infeksi dan penyakit.


   - Higiene yang Buruk: Proses membersihkan anak dengan kaki sulit untuk dilakukan secara bersih dan efektif, yang dapat meninggalkan sisa-sisa kotoran dan menimbulkan bau tidak sedap.

2. Psikologis dan Emosional
   - Rasa Tidak Nyaman: Anak bisa merasa tidak nyaman atau bahkan takut ketika orang tua menggunakan kaki untuk membersihkan mereka. Ini dapat menimbulkan trauma dan rasa tidak aman pada anak.


   - Kehilangan Rasa Hormat: Anak mungkin merasa bahwa orang tua tidak menghargai kebersihan mereka atau bahwa mereka tidak layak mendapatkan perawatan yang lebih baik.

3. Norma Sosial dan Etika
   - Praktik yang Tidak Pantas: Secara umum, menggunakan kaki untuk membersihkan orang lain dianggap tidak pantas dan tidak menghormati. Kebiasaan ini dapat menimbulkan pandangan negatif dari masyarakat sekitar.

Cara yang Lebih Baik untuk Menjaga Kebersihan Anak

1. Menggunakan Tangan dengan Sarung Tangan.
   - Lebih Higienis: Menggunakan tangan dengan bantuan sarung tangan adalah cara yang lebih higienis dan lebih mudah untuk memastikan kebersihan yang maksimal.


   - Lebih Kontrol: Tangan memberikan kontrol yang lebih baik dalam membersihkan anak, memastikan setiap area dibersihkan dengan sempurna.

2. Menggunakan Tisu Basah atau Lap Bersih
   - Praktis dan Efektif: Tisu basah atau lap bersih dapat dengan mudah digunakan untuk membersihkan anak dengan cepat dan efektif.


   - Lebih Nyaman untuk Anak: Penggunaan tisu basah atau lap yang lembut akan lebih nyaman bagi kulit anak yang sensitif.

3. Menggunakan Air Hangat
   - Membersihkan Lebih Baik: Air hangat membantu melarutkan kotoran lebih baik daripada hanya menggunakan tisu atau lap kering.


   - Menjaga Kesehatan Kulit: Air hangat juga dapat membantu menjaga kesehatan kulit anak, menghindari iritasi dan ruam.

Menghentikan kebiasaan nyebokin anak pakai kaki adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan, kenyamanan, dan kesejahteraan anak. Dengan menggunakan metode yang lebih higienis dan penuh perhatian, orang tua dapat memastikan anak mereka tumbuh dengan sehat dan bahagia. Mengadopsi kebiasaan bersih yang baik sejak dini juga membantu anak belajar pentingnya kebersihan diri dan menghormati tubuh mereka sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun