Mohon tunggu...
Rovit Ginatra
Rovit Ginatra Mohon Tunggu... Aktor - Pekerja

Saya seorang pakar masalah. Mencari masalah,menemukan masalah,dan jika sudah membuat masalah maka saya lari dari masalah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Cukup 3 Jam

1 Agustus 2024   08:10 Diperbarui: 1 Agustus 2024   08:15 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Dalam era modern ini, gagasan mengenai durasi sekolah yang ideal terus berkembang. Salah satu ide yang menarik perhatian adalah konsep sekolah cukup 3 jam. Mengapa demikian? Karena ketika lulus, murid tidak wajib menjadi profesor di bidang IPA, bahasa, atau sosial. Selain itu, murid yang lulus juga tidak diharuskan menjadi sarjana yang mendalami ilmu tertentu. Maka, perlu dipertimbangkan bagaimana waktu belajar yang lebih singkat dapat memberikan manfaat yang signifikan.

Kenyataan di Lapangan

Jika kita melihat data, berapa persen murid yang kelak menjadi profesor atau seseorang yang benar-benar bekerja di bidang yang sesuai dengan mata pelajaran yang mereka pelajari di sekolah? Jawabannya, sangat sedikit. Banyak murid yang lulus kemudian memilih jalur karier yang tidak berkaitan langsung dengan mata pelajaran sekolah. Artinya, waktu yang dihabiskan berjam-jam di sekolah untuk mempelajari berbagai mata pelajaran mungkin tidak semuanya relevan bagi masa depan mereka.

Pendidikan yang Relevan dan Berdaya Guna

Pendidikan yang baik seharusnya tidak mengajarkan persaingan yang tidak sehat, tetapi lebih kepada pengembangan kemampuan individu dan keterampilan hidup yang nyata. Dengan durasi sekolah yang lebih singkat, misalnya 3 jam sehari, murid dapat fokus pada materi yang benar-benar penting dan relevan bagi kehidupan mereka. Selain itu, waktu yang tersisa dapat digunakan untuk mengembangkan minat dan bakat mereka di luar kurikulum sekolah, seperti seni, olahraga, atau keterampilan lainnya.

Manfaat dari Sekolah 3 Jam

1. Efisiensi Waktu: Murid tidak perlu menghabiskan waktu terlalu lama di sekolah, sehingga mereka memiliki lebih banyak waktu untuk kegiatan lain yang dapat mendukung perkembangan pribadi mereka.
   
2. Fokus pada Keterampilan Hidup: Kurikulum dapat difokuskan pada keterampilan hidup yang nyata, seperti manajemen waktu, keterampilan komunikasi, dan pemecahan masalah, yang akan lebih bermanfaat bagi mereka di masa depan.

3. Pengurangan Stres: Dengan waktu belajar yang lebih singkat, tekanan dan stres yang dirasakan murid dapat berkurang. Mereka dapat belajar dengan lebih rileks dan menikmati proses pembelajaran.

4. Keseimbangan Hidup: Murid memiliki waktu lebih untuk bersosialisasi, beristirahat, dan mengeksplorasi minat mereka di luar akademis, yang penting untuk keseimbangan hidup mereka.

Mengubah paradigma pendidikan dari durasi panjang menjadi lebih singkat, seperti sekolah cukup 3 jam, adalah sebuah langkah revolusioner yang perlu dipertimbangkan. Dengan fokus pada relevansi dan pengembangan keterampilan hidup, pendidikan dapat menjadi lebih bermakna dan efektif bagi setiap murid. Pendidikan yang baik adalah yang mempersiapkan murid untuk menghadapi kehidupan nyata, bukan sekadar mengajarkan persaingan akademis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun