Mohon tunggu...
Rofiqoh Dwi
Rofiqoh Dwi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Hallo semuaaaa, salam kenal hehehe

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keinginan dan Harapan

6 Januari 2025   15:55 Diperbarui: 6 Januari 2025   15:53 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kalau itu yang terbaik untuk Andina, Ayah ngga bisa nahan kamu. Tapi ingat, jangan lupakan keluarga dan selalu berdoa agar kami diberi kesehatan dan kekuatan, "kata Pak Haris dengan suara berat, namun penuh kasih.

Andia memeluk Ayah dan Ibunya dengan penuh haru. Ia tahu bahwa orang tuanya menginginkan yang terbaik untuknya. Meskipun mereka tidak sepenuhnya setuju, mereka memberikan restu atas pilihan yang telah ia buat.

Setelah itu, Andina memulai perjalanan barunya ke rumah Qur'an. Ia merasa bersyukur atas doa dan dukungan orang tuanya, meskipun di awal nmereka ragu. Dalam hati Andina, ada tekad yang kuat untuk menghafal Al-Qur'an dengan sepenuh hati, serta tidak melupakan tanggung jawabnya kepada keluarga.

Setiap kali setahun dua kali ia pulang ke rumah, ia selalu berbagi cerita dan hasil hafalan yang baru dengan Pak Haris dan Bu Siri. Perlahan, mereka mulai merasa bangga melihat anaknya semain dekat dengan Al-Qur'an dan memiliki hobi yang baik yakni menghafalkan Al-Qur'an.

Hari demi hari berlalu, dan Andina semakin kuat dalam hafalannya. Oranng tuanya pun semakin memahami betapa pentingnya jalan yang telah ia pilih, meskipun awalnya mereka ragu. Andina berhasil membuktikan bahwa keinginannya untuk menghafal Al-Qur'an bukanlah sebuah pengabaian terhadap keluarga, melainkan sebuah langkah untuk menjadi pribadi yang lebih baik bagi diri sendiri dan orang lain. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun