Mohon tunggu...
Rofiqie
Rofiqie Mohon Tunggu... Human Resources - Keuangan

sopirr

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kenapa Sih Nilai Tukar Rupiah Melemah?

30 November 2024   15:30 Diperbarui: 30 November 2024   15:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini, nilai tukar rupiah lagi agak lemes, nih. Buat kamu yang sering denger berita soal rupiah melemah tapi bingung kenapa bisa gitu, tenang aja. Biar ngerti, yuk cari tahu apa yang bikin si rupiah ini agak keteteran belakangan ini!

1. The Dollar is on Fire!

Salah satu alasan utama kenapa rupiah melemah adalah karena dolar AS lagi kuat-kuatnya. Kalau dolar lagi "panas," mata uang negara lain, termasuk rupiah, pasti kena imbas. Kenapa dolar bisa kuat? Biasanya karena ekonomi Amerika Serikat lagi oke, atau mereka menaikkan suku bunga.

Bayangin aja, kalau suku bunga di AS tinggi, orang-orang bakal tergoda buat naruh duit di sana karena untungnya gede. Akibatnya, dolar dicari banyak orang, dan mata uang lain---termasuk rupiah---jadi turun nilainya.

2. Impor Lebih Banyak dari Ekspor

Indonesia masih sering banget belanja barang dari luar alias impor. Kalau jumlah barang yang kita beli lebih banyak dari yang kita jual (ekspor), permintaan dolar buat bayar impor jadi naik. Sementara, suplai dolar dari ekspor kita nggak cukup buat nutupin. Hasilnya? Rupiah jadi melemah deh.

3. Investor Lagi Kabur

Investor asing juga punya andil di sini. Saat mereka merasa nggak yakin sama kondisi ekonomi global atau situasi politik suatu negara, mereka cenderung cabut dari investasi di negara-negara berkembang kayak Indonesia. Duit mereka ditarik balik ke negara asal, dan itu bikin permintaan dolar naik lagi.

4. Sentimen Pasar dan Berita Negatif

Berita negatif soal ekonomi atau politik, baik di dalam negeri maupun luar negeri, bisa bikin sentimen pasar memburuk. Misalnya, kalau ada kekhawatiran soal inflasi yang nggak terkendali atau defisit anggaran, investor bakal ragu sama stabilitas ekonomi. Akhirnya, mereka pilih dolar lagi-lagi.

5. Cadangan Devisa Menipis

Cadangan devisa itu kayak tabungan negara dalam bentuk mata uang asing, yang dipakai buat menjaga nilai tukar rupiah. Kalau tabungan ini lagi tipis, Bank Indonesia nggak bisa terlalu banyak intervensi buat stabilin rupiah. Hasilnya? Nilai tukar bisa goyah.

6. Ketidakpastian Global

Masalah kayak perang, kenaikan harga minyak dunia, atau ketegangan geopolitik juga nggak kalah pengaruhnya. Contohnya, kalau harga minyak naik, Indonesia harus keluarkan lebih banyak dolar buat impor energi, dan ini bikin rupiah jadi makin tertekan.

Jadi, Harus Panik Nggak Nih?

Sebenarnya, melemahnya rupiah nggak selalu berarti buruk. Buat eksportir, nilai tukar yang lebih rendah malah bisa jadi keuntungan karena barang mereka jadi lebih kompetitif di pasar luar negeri. Tapi, buat kita yang suka beli barang impor, harga-harga bisa jadi naik.

Apa yang Bisa Dilakuin?

Bank Indonesia dan pemerintah pasti nggak tinggal diam. Biasanya, mereka bakal:

  1. Intervensi Pasar: BI bakal jual dolar dari cadangan devisa untuk menstabilkan rupiah.
  2. Naikkan Suku Bunga: Buat bikin rupiah lebih menarik di mata investor.
  3. Dorong Ekspor, Kurangi Impor: Supaya kita nggak terlalu bergantung sama barang luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun