Mohon tunggu...
Rofiqi Putra Pertama
Rofiqi Putra Pertama Mohon Tunggu... -

Manusia takkan bisa hidup tanpa mimpi. mimpilah yang akan memabawa pemuda ini menggapai cita-citanya. sambil menari dan terus tertawa, pemuda ini terus melangkahkan kakinya demi amanat Tuhan Menjadi Pemimpin Bangsa dan Pemimpin umat. Pengalaman yang telah diperolehnya ia jadikan seberkas hikmah yang tak padam oleh saburan angin.

Selanjutnya

Tutup

Politik

RETAKNYA KEHARMONISAN PDIP DAN RISMA

5 Februari 2011   18:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:52 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PDIP sendiri, malah dalam beberapa kebijakan yang diputuskan oleh Risma, terkait pembangunan tol tengah kota, maupun kenaikan pajak reklame, cenderung bersikap diam, dan kadangkala bersikap kontradiktif. Tentunya, apa yang terjadi antara Risma dan PDIP, sejatinya merupakan dinamika politik yang sangat lumrah dalam pentas politik.

Hal ini dikarenakan, dalam politik bukanlah hubungan kekeluargaan atau persahabatan, akan tetapi, hubungan kepentingan. Sehingga, jika kepentingan tidak tercapai, maka konsekuensinya adalah retaknya hubungan yang harmonis. Sangat diharapkan apa yang terjadi antara PDIP dan Risma, tidak menimbulkan gejolak yang meluas. Dengan artian, deal-deal untuk kembali menjalin hubungan yang harmonis, masih dalam kerangka politik Pancasila, yang mengarah pada kebaikan bersama seluruh rakyat. Bukan pada kebaikan bersama yang hanya sebatas kalangan atas, antara Risma dan PDIP. Semoga

*Aktivis HMI Cabang Surabaya& Peneliti di Lembaga NusantaraCentre Jakarta.

http://www.nusantaracentre.co.id/

(Opini Radar Surabaya, 05 Februari 2011 M)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun