Mahasiswa PMM UMM Adakan Pelatihan Membuat Kerupuk Telur Asin dan Penanaman Pucuk Merah, Sebagai Upaya Memaksimalkan Pengolahan Hasil Ternak dan Penghijauan lahan Desa Blarang
Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh seluruh Mahasiswa aktif Universitas Muhammadiyah Malang , sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Salah satunya yang dilakukan oleh PMM Bhaktiku Negri kelompok 45 Gelombang 9 tahun 2024 Universitas Muhammadiyah Malang yang beranggotakan 5 orang mahasiswa yait , Mohamad Sihabudin, Charya Septianto Budiman, Muhammad Amris Maulana, Ainur Rofiq Gymnastiar, dan Guntur Hariyadi yang berasal dari Prodi Peternakan serta dibimbing oleh Bapak Galit Gatut Prakosa, S.Hut., M.Sc  selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Progam kerja pertama kita yaitu penanaman pucuk merah di pinggir jalan Desa Blarang, hal ini disebabkan banyak lahan kosong di pinggir jalan Desa Blarang yang terlihat kering dan tidak terawat, mengingat kebanyakan desa selalu mengutamakan penghijauan dan juga tujuan penanaman ini agar suasana jalan Desa Blarang lebih asri dan sejuk untuk di pandang.Â
Pelaksanaan penanaman pucuk merah ini melibatkan warga Desa Blarang yang mana sekaligus melaksanakan kegiatan gotong royong membersihkan jalanan Desa Blarang. Kegiatan ini diawali dengan pembelian tanaman pucuk merah, dilanjutkan dengan pembersihan lahan dan penanaman, terakhir perawatan pucuk merah dengan memberikan pupuk dan menyiram tanaman pucuk merah.
Setiap desa pasti memiliki potensinya masing-masing namun tak banyak Desa yang sudah memahami secara benar mengenai ilmu-ilmu baru seperti halnya warga Desa Blarang yang memiliki kegiatan Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM).Â
Mahasiswa Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa UMM Kelompok 45 ini mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pemanfaatan telur ayam atau bebek sebagai telur asin yang dijadikan sebagai kerupuk yang akan bernilai jual tinggi apabila dijadikan usaha.
Kegiatan pelatihan dan sosialisasi pembuatan kerupuk telur asin disambut dengan hangat dan antusias oleh Ibu-Ibu PKK Desa Blarang. Pembuatan kerupuk telur asin dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan yakni pada Agustus 2024. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi pengolahan produk peternakan menjadi berbagai macam olahan pangan dan dilanjutkan dengan praktik pembuatan olahan produk peternakan kerupuk telur asin oleh mahasiswa PMM UMM.
Persiapan yang memakan waktu beberapa hari dimulai dari proses pembuatan telur asin sampai pembuatan kerupuk terlaksana dengan lancar. Proses pembuatan diawali dengan pembuatan telur asin (dengan cara membungkus telur dengan serbuk batu bata dan garam selama sepuluh hari) dilanjutkan dilakukan dengan pembuatan adonan yang berasal dari kuning telur dan putih telur yang telah dipisahkan kemudian dicampurkan dengan tepung  tapioka dan terigu serta penyedap rasa, lalu kami melakukan pengukusan, serta pemotongan adonan yang dilanjutkan dengan pengeringan dan diakhiri dengan penggorengan.
"Produk kerupuk telur asin cocok untuk kudapan pada hari-hari seperti hari raya" kata ibu Endang selaku ketua PKK . "Kerupuk telur asin ini dapat dijadikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), namun kondisi geografi yang kurang adanya pencahayaan matahari untuk melakukan pengeringan." Ujar Bu Nur.
Itulah kegiatan PMM yang dilakukan oleh kelompok 45 gelombang 9 Tahun 2024. Kami Mahasiswa PMM UMM berharap dengan adanya program ini juga dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi masyarakat sekitar terutama ibu ibu PKK yang membuka peluang usaha dari pelatihan pembuatan kerupuk telur asin.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI