Mohon tunggu...
Rofiq Al Fikri
Rofiq Al Fikri Mohon Tunggu... Petani - Seorang Ayah

Koordinator Jaringan Masyarakat Muslim Melayu (JAMMAL)

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kecurangan Terstruktur Sistematis Masif Versi Prabowo? Mari Cek Fakta

29 April 2019   17:27 Diperbarui: 29 April 2019   17:44 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun masalah itu sudah diselesaikan oleh Bawaslu dan KPU, mereka pemegang A5 yang sebelumnya tidak bisa mencoblos kini sudah bisa mencoblos melalui Pemungutan Suara Lanjutan. jawapos.com

3. Delusi Kecurangan Saat Pencoblosan 

Berbagai masalah saat pencoblosan seperti peralatan terlambat dikatakan sebagai kecurangan kubu 01. Padahal, walau terlambat secara teknis semua pemilih bisa memilih, lagi pula belum tentu itu merugikan 02 saja karena kebanyakan peralatan terlambat justru di basis pemilih Jokowi. Salah satunya di Papua di mana gubernur Papua Lucas Enembe yang mendukung pemilih gagal memilih di hari H dan harus menunggu esok harinya untuk mencoblos. kompas.com dan tempo.co

Mereka juga berdelusi bahwa banyak surat suara yang sudah tercoblos 01, padahal lebih banyak yang tercoblos 02. Mereka kubu Prabowo, sudah berkhayal curang tapi justru maling teriak maling. detik.com

4. Delusi Kecurangan Saat Penghitungan Suara 

Kubu 02 menyebarkan opini bahwa penghitungan suara hanya dihitung suara yang coblos petahana, bahkan saat input data C1 KPU suara Jokowi banyak yang digelembungkan dengan cara membuat form C1 palsu. Sebuah khayalan karena ternyata kecurangan dilakukan oleh kubu Prabowo saat penghitungan C1, suara mereka digelembungkan dengan mengupload C1 yang tidak resmi, tanpa hologram KPU. Lagi-lagi, maling teriak maling. kumparan.com

Kubu 02 juga menyebarkan info bahwa ada kardus surat suara yang dihilangkan dan itu merugikan 02. Faktanya, kardus yang sempat dibawa lari oleh warga (sudah tertangkap) bukan berisi surat suara pilpres, melainkan surat suara caleg. Memang kubu 02 sangat gemar menebar hoax sejak awal. tribunnews.com

Para pendukung Prabowo juga menyebarkan info bahwa server KPU dihack / diretas sehingga suara Prabowo akan dihilangkan atau dikurangi. Lagi-lagi informasi itu hanyalah khayalan dari pendukungnya yang tidak menerima kenyataan bahwa Prabowo sudah kalah. Informasi itu hoax. liputan6.com

5. Khayalan Kecurangan Saat Pengumuman Perhitungan Suara 

Kubu Prabowo mendadak mengatakan hasil quick count direvisi, hal yang terjadi di metro tv adalah hal lumrah salah input. Toh, sudah diperbaiki, dan semua lembaga survey serempak mengatakan JKW menang. Quick Count tidak pernah keliru di setiap Pilpres menentukan pemenang bahkan juga di Pilkada.

Anehnya, kubu Prabowo tiba-tiba percaya Metro TV, padahal selama ini mereka mengkampanyekan boikot metro tv karena tidak bisa dipercaya (menurut kubu Prabowo). Keanehan lain, mereka mendadak tidak percaya quick count, padahal percaya quick count untuk pileg. Ingatkah saat Pilkada DKI, mereka langsung deklarasi Anies Gubernur DKI jam 16.00 saat hasil quick count sudah keluar? Mereka kini sedang berkhayal saja menyalahkan KPU dan lembaga survey yang menyelenggarakan quick count. tempo.co

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun