Mohon tunggu...
Arofiq Rofiq
Arofiq Rofiq Mohon Tunggu... profesional -

Nama lengkap arofiq biasa dipanggil rofiq, kenapa di kompasiana Username URL-nya menggunakan inisial rofiq70, ya karena sudah terlanjur dan sekedar memberi tanda lahir di tahun 1970, maksudnya biar nggak bandel lagi karena umurnya udah semakin tua……hehehe. Pernah menjadi wartawan majalah remaja dan mode 15 tahun yang lalu. Sekarang berkiprah di dunia per-konsultan-an bidang manajeman, komunikasi perusahaan, media sosial, etc…….

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aktor KYD lawan Poltak Raja Minyak, Sekedar Perang Pencitraan!

5 April 2011   06:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:07 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lihat Roy Suryo, aku hanya ketawa termehek-mehek. Dia kan mau terkenal. Mana bisa dia terkenal, lebih dari Poltak raja minyak," ungkap Ruhut diselingi candanya di Gedung Nusantara II, DPR RI, Selasa (5/4/2011) - Warta Kota.

Ribut-ribut polemik Gedung Baru DPR sudah akan mencapai klimaknya atau bahkan mungkin malah anti klimaknya. Beberapa Fraksi yang semula mendukung penuh pembagunan gedung baru DPR, tiba-tiba banyak yang balik arah dan balik badan untuk menolak kebijakan itu setelah mayoritas opini publik menolak pembangunan gedung tersebut.

Tercatat paling tidak ada tiga fraksi yaitu: F.PDIP, F.PAN dan F.Gerindra yang semula medukung penuh tiba-tiba menelan ludah sendiri dengan berbagai alasan akhirnya menolak pembangunan gedung baru DPR. Lucunya bahkan salah satu Aktor KYD (Kursi yang Ditukar) Roy Suryo yang biasanya menjadi anak manis dari Partai Demokrat, dalam konteks pembangunan gedung baru DPR ini menolak mentah-mentah.

Kalau ditilik ke belakang, rencana pembangunan gedung baru DPR ini memang penuh dengan kontroversi, dari mulai soal jumlah anggaran - semula yang dianggarkan 1,8 Triliiun hingga penyusutan anggaran menjadi 1,1 Triliun. Kemudian kontroversi masalah fasilitas kebugaran yaitu: kolam renang, ruang pijat dan berbagai fasilitas kebugaran lainya, layaknya sebuah mall atau hotel bintang lima.

Sementara itu ada kontroversi juga masalah rancang bangun atau model gedung baru DPR yang tidak di tender secara terbuka, tiba-tiba sudah muncul dalam bentuk gambar serta maket yang sudah jadi, dan siap untuk ditenderkan. Sampai-sampai muncul isu yang tidak sedap adanya rencana pemulusan pemenang tender pembangunan gedung baru DPR oleh salah satu kontraktor yang dekat dengan para petinggi DPR.

Di tengah kontroversi pembangunan gedung baru yang begitu marak di ranah publik. Tiba-tiba beberapa fraksi yang semula mendukung penuh pembangunan gedung DPR ini, mencoba berbalik arah untuk mencari simpati dan pencitraan positif dari rakyat. Kalau sudah demikian antara yang ngotot diteruskanya pembangunan gedung baru DPR dengan kelompok yang berbalik arah menolak pembangunan gedung baru DPR ini hakekatnya sama saja. Bukan rakyat yang menjadi pertimbangannya, namun hanya sekedar pencitraan diri positif di depan rakyat. Akhirnya rakyat tertipu lagi......

Twitter: @rofiq70

FB: arofiq aja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun