Mohon tunggu...
Arofiq Rofiq
Arofiq Rofiq Mohon Tunggu... profesional -

Nama lengkap arofiq biasa dipanggil rofiq, kenapa di kompasiana Username URL-nya menggunakan inisial rofiq70, ya karena sudah terlanjur dan sekedar memberi tanda lahir di tahun 1970, maksudnya biar nggak bandel lagi karena umurnya udah semakin tua……hehehe. Pernah menjadi wartawan majalah remaja dan mode 15 tahun yang lalu. Sekarang berkiprah di dunia per-konsultan-an bidang manajeman, komunikasi perusahaan, media sosial, etc…….

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Napak Tilas Ratu Bilqis dari Negeri Dongeng – Yaman

19 Maret 2011   05:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:39 8475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_97017" align="alignnone" width="615" caption="Peta Negara Yaman - aljawhar.wordpress.com"][/caption]

Di tengah revolusi Dunia Arab yang makin menderu, menyusul jatuhnya dua Negara Arab yaitu: Tunisia dan Mesir. Negara Yaman tak luput terkena imbas sebuah gerakan revolusioner untuk menumbangkan pemerintahan yang otoriter rezim Ali Abdullah Saleh, yang sudah berkuasa sudah lebih dari 30 tahun. Kalau di Tunisia ada Mohammed Bouazizi, yang membakar dirinya dan di Mesir ada Khaled Said, korban kebrutalan polisi. Maka di Yaman adalah kasus Ja'ashin, di mana 30 keluarga diusir dari desa mereka, tanah mereka dirampas oleh pemimpin suku yang dekat kepada Presiden, dan pemerintah menolak campur tangan.

Sementara kita lepaskan dulu dari hiruk-pikuk revolusi Negara-negara Arab. Bagai sebuah mesin waktu fantasi dan angan kita terlontar dalam ribuan tahun silam darinegeri dongeng Yaman tentang cerita yang sangat menggetarkan, yaitu: kisah Ratu Bilqis dan Nabi Sulaiman AS. Meski cerita ini sudah terkubur dalam rentan waktu ribuan tahun, anehnya sampai kini cerita ini masih tetap hidup secara turun-temurun terutama dikalangan kaum muslimin.

Ajaibnya lagi bukan saja ceritanya yang hingga kini masih eksis, namun tempat petilasan dari istana Ratu Bilqis masih bisa kita lihat, bahkan penggalan bangunan istana yang berdiri diatas bongkahan batu masih kokok menjulang tinggi. Untuk sedikit mengenang kisah istana Ratu Bilqis, kita mulai ungkap sepotong kisahnya dalam kumpulan kisah Nabi dan Rasul. Masa pemerintahan Ratu Bilqis bersamaan dengan masa hidup Nabi Sulaiman AS. Kita semua sudah mafhum kalau Nabi Sulaiman dari negeri Ursyalim adalah putra nabi Daud AS.

Konon Negeri Ursyalim bak Surga yang menjelma di Dunia karena negeri ini dikaruniai tanah yang subur, rakyatnya adil makmur karena diberikan curahan rizki yang berlimpah serta dipimpin oleh Nabi Sulaiman sebagai pemimpin negeri yang sangat adil dan bijaksana. Maka tak aneh kalau kekayaan Kerajaan Ursyalim merupakan kerajaan terkaya sepanjang masa. Selain sebagai seorang Raja Besar maka Nabi Sulaiman diberi mujizat yang sangat luar biasa. Nabi Sulaiman menguasai bahasa binatang dan jin, maka tak aneh kalau kekuasaannya tidak hanya meliputi umat manusia namun juga menguasai binatang dan jin.

Pada suatu hari nabi Sulaiman mendengar kabar bahwa di sebuah negeri bernama negeri Shaba, bertahtahlah seorang ratu Bilqis yang sangat termasyur kecantikannya. Namun sayangnya rakyat di negeri Shaba masih menyembah matahari sebagai Tuhan mereka. Atas perintah Nabi Sulaiman diutuslah seekor burung bulbul untuk menyampaikan surat kepada ratu Bilqis. Maksud surat itu adalah supaya negeri Shaba menyerahkan diri kepada negeri Ursyalim dan mengakui serta menyembah kepada Tuhan yang Esa.

Karena mendengar kemasyuran negeri Ursyalim dan kehebatan Rajanya, maka akhirnya ratu Bilqis memutuskan untuk datang sendiri mengunjungi negeri Ursyalim untuk bertemu dengan nabi Sulaiman AS. Perjalanan ke negeri Ursyalim begitu jauh sehingga membutuhkan waktu berminggu-minggu. Namun keletihan dan kelelahan dalam perjalanan terbayar lunas dengan melihat kedahsyatan dan kemewahan kerajaan Ursyalim yang dipimpin oleh Nabi Sulaiman. Rombongan ratu Bilqis langsung disambut oleh Nabi Sulaiman, karena melihat kecantikan Ratu Bilqis maka sang Raja langsung melancarkan sanjungan dan rayuannya: “Perkenankan aku memanggilmu Bilqis wahai ratu Shaba. Artinya adalah permaisuri yang cantik,” kata nabi Sulaiman yang membuat ratu Shaba itu tersipu malu.

Ternyata pertemuan dua insan ini menimbulkan rasa cinta yang mendalam, sehingga nabi Sulaiman AS meminang ratu Syaba dan mereka pun menikah. Cinta sejati mereka hanya terpisahkan ketika pada suatu hari di masa tuanya, nabi sedang mengawasi para jin bekerja lalu tiba-tiba jatuh tesungkur karena tongkat yang dipegangnya dimakan rayap. Rupanya nabi telah tiada sejak lama. Dan kalau bukan karena rayap yang menggerogoti tongkatnya hingga patah, tidak ada seorang pun yang menyangka bahwa Nabi Sulaiman itu sudah wafat untuk selama-lamanya.

Inilah sepengal kisah Ratu Bilqis dengan Nabi Sulaiman. Maka ketika kita mengunjungi puing-puing bekas Istana Ratu Bilqis ini di Negara Yaman ingatan dan fantasi kita pasti tidak akan lepas dari kisah cinta yang sangat menggetarkan antara Ratu Bilqis dan Nabi Sulaiman. Penulis mengunjungi langsung Negara Yaman ini pada pertengahan tahun 2010 kemarin. Letak istana Ratu bilqis ini tidak jauh dengan pusat ibukota Yaman – Sana’a, perjalanan hanya sekitar 45 menit.

Letak istana Ratu Bilqis yang kini tinggal puing-puingnya ini berada di sebuah lembah yang dikelilingi oleh perbukitan batu. Sayangnya sebagai salah satu tujuan obyek wisata andalan bagi Negara Yaman, tempat istana Ratu Bilqis ini terkesan kumuh, baik jalan menuju lembah tujuan wisata ini yang dibiarkan tidak terawat, lokasi utama wisata istana Ratu Bilqis yang kini tinggal puing-puingnya terkesan tidak terurus, serta yang paling mengenaskan sebuah fasilitas dasar Toiletpun tidak tersedia di sana. Andaikata komplek wisata sejarah ini bisa dikelola dengan lebih baik maka sangat mungkin bisa menyedot wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke daerah ini.

Terlepas dari berbagai kekurangannya tersebut sebagai sebuah wisata sejarah tempat ini sungguh menakjubkan. Meski hanya tinggal puing-puing bangunan istana namun ada sebuah bangunan yang kokoh berdiri di atas bongkahan batu. Bangunan ini bagai sebuah candi di Jawa yang begitu kokoh berdiri meski sudah berumur ribuhan tahun. Dari keterangan sejarah Negara Yaman, kerajaan Saba’ mula berdiri pada tahun 950 S.M. Pada mulanya ia hanya berdiri sebagai satu kerajaan yang kecil saja; kemudian bertambah menjadi lebih besar dan meluas, sementara itu kerajaan Ma’in dan Qutban semakin kecil dan lemah, akhirnya roboh dan dipusakai kekuasaannya oleh kerajaan Saba’; bahkan Hadramaut pun digabungkan dengan Kerajaan Saba’ ini. Kerajaan Saba’ berdiri dengan megahnya pada tahun 115 S.M. Kemasyhuran Kerajaan Saba’ berpokok pangkal kerana Ratunya yang terkenal bernama Ratu Bilqis.

Namun sayangnya kini untuk berkunjung ke Negara Yaman perlu pertimbangan puluhan kali lipat mengingan seperti keterangan di awal tulisan ini bahwa Negara Yaman juga sedang dilanda sebuah demontransi besar-besaran, guna menuntut mundur rezim otoriter Ali Abdullah Saleh. Bahkan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa dalam keterangan pers-nya menyatakan bahwa sejak awal bulan Februari 2011 ini pemerintah sudah memberikan travel advisory kepada WNI kalau ingin berkunjung ke negara Yaman, yang situasinya penuh ketidakpastian. Bahkan kini Pak Meteri juga mengintruksikan kepada KBRI di Yaman untuk mendata WNI di Yaman yang berjumlah sekitar tiga ribu orang sebagai langkah antisipasi jika terjadi keadaan bertambah buruk dan tidak terkendali.

Sumber: freewebs.com, aljawhar.wordpress.com, kompas.com, jpnn.com, etc.

Twitter: @rofiq70

FB:arofiq aja

[caption id="attachment_97018" align="alignnone" width="601" caption="Lembah lokasi Kerajaan Ratu Bilqis - koleksi pribadi"]

13005117751521123861
13005117751521123861
[/caption]

[caption id="attachment_97020" align="alignnone" width="601" caption="Pebukitan batu di seputar komplek Kerajaan Ratu Bilqis - koleksi pribadi"]

13005119491717524806
13005119491717524806
[/caption]

[caption id="attachment_97021" align="alignnone" width="478" caption="Sisa bangunan kerajaan Ratu Bilqis yang berdiri di atas bongkahan batu - koleksi pribadi"]

13005120911456861997
13005120911456861997
[/caption]

[caption id="attachment_97038" align="alignnone" width="500" caption="Penulis dan Ibunda di depan bangunan tua - koleksi pribadi"]

13005199581692296081
13005199581692296081
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun