Mohon tunggu...
Arofiq Rofiq
Arofiq Rofiq Mohon Tunggu... profesional -

Nama lengkap arofiq biasa dipanggil rofiq, kenapa di kompasiana Username URL-nya menggunakan inisial rofiq70, ya karena sudah terlanjur dan sekedar memberi tanda lahir di tahun 1970, maksudnya biar nggak bandel lagi karena umurnya udah semakin tua……hehehe. Pernah menjadi wartawan majalah remaja dan mode 15 tahun yang lalu. Sekarang berkiprah di dunia per-konsultan-an bidang manajeman, komunikasi perusahaan, media sosial, etc…….

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Praduga di Balik Diamnya PSSI....

26 Januari 2011   08:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:10 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_87424" align="alignnone" width="585" caption="Istimewa"][/caption]

Sampai saat ini penulis begitu heran, mengapa Laporan Utama Majalah Tempo (Tempo Bongkar Habis Kebobrokan “KoruPSSI” Laga ISL!) yang begitu telak menguliti kebobrokran koruPSSI pada laga Indonesia Super League yang kini diplesetkan menjadi Indonesia Sinetron League (Nggak Malu Tuh, Klub Ikut Kompetisi Abal-Abal….) tidak ada tanggapan secuil pun dari pihak pengurus PSSI.

Beberapa praduga bisa kita susun dibalik diamnya PSSI. Pertama PSSI sedang menyiapkan diri untuk melakukan perlawanan baik lewat tuntutan hukum pencemaran nama baik atau mungkin juga mengirimkan orang untuk demo ke kantor majalah Tempo, seperti dulu ketika ada polemik antara Majalah Tempo dengan Tomy Winata. Jadi ini jeda waktu untuk mempersiapkan berbagai bantahan serta strategi untuk melawan pemberitaan Majalah Tempo.

Kemungkinan kedua, PSSI hanya membiarkan saja pengungkapan Mega Skandal pada laga kompetisi ISL di Majalah Tempo. Karena mereka menganggap tidak perlu mendengarkan opini publik. Sikap ini sudah lama tercermin dengan buruknya hubungan PSSI dengan media, bahkan dalam Kongres-nya yang di Bali pun semua sidang-sidangnya tidak melibatkan media alias tertutup. Artinya pengurus PSSI menggunakan kacamata kuda, tanpa menghiraukan sama-sekali berbagai opini publik, karena toh tidak menyangkut masalah keuangan. PSSI mungkin akan bereaksi ketika burhubungan dengan masalah anggaran, misalkan pemerintah pada tahun 2011 ini menyetop APBN atau bahkan APBN, pasti PSSI akan langsung teriak-teriak.

Kemungkinan ketiga, PSSI sedang panik dan kebingungan setengah mati terhadap pengungkapan Mega Skandal pada kompetisi ISL oleh majalah Tempo. Saking bingungnya ya sementara diam saja. Karena mereka tidak menduga sama sekali kalau Majalah Tempo akan menguliti kompetisi ISL yang menjadi kebanggan PSSI dengan berbagai fakta yang sangat sulit untuk melakukan bantahan. Mereka masik shock terhadap berondongan pukulan beruntung yang langsung telak masuk ke sasaran utama.

Kemungkinan keempat, semua pengurus PSSI belum mengetahui terhadap penerbitan majalah Tempo serta kehebohan pada media sosial. Mungkin mereka semua sedang wisata bersama ke luar negeri, dan semua alat komunikasinya dimatiin semua.........hehehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun