Mohon tunggu...
Arofiq Rofiq
Arofiq Rofiq Mohon Tunggu... profesional -

Nama lengkap arofiq biasa dipanggil rofiq, kenapa di kompasiana Username URL-nya menggunakan inisial rofiq70, ya karena sudah terlanjur dan sekedar memberi tanda lahir di tahun 1970, maksudnya biar nggak bandel lagi karena umurnya udah semakin tua……hehehe. Pernah menjadi wartawan majalah remaja dan mode 15 tahun yang lalu. Sekarang berkiprah di dunia per-konsultan-an bidang manajeman, komunikasi perusahaan, media sosial, etc…….

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Edan, Surat FIFA itu Dipalsukan ?!

15 Januari 2011   17:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:33 2788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1295113652147430008

[caption id="attachment_84871" align="alignnone" width="457" caption="Surat dari FIFA - beritajatim.com"][/caption]

Mohon maaf kalau saya sekedar Copy Paste dari situs tetangga - idiotnesia.com, karena saya terus terang belum memegang Copy Asli surat FIFA ke PSSI, biar lebih Afdhol bisa langsung meluncur ke TKP Gan:

http://idiotnesia.com/2011/01/15/surat-fifa-untuk-pssi-terkait-lpi-diduga-palsu/

Inilah kutipan dari situs tetangga, mudah-mudahan ada manfaatnya buat forum Kompasiana.

Berikut beberapa kejanggalan Surat FIFA untuk PSSI terkait Liga Primer Indonesia (LPI)

Dikirim tanggal 10 Januari 2011 dibalas tanggal 11 Januari 2011. Seperti yg dibilang Humas LPI, sangat janggal FIFA begitu cepat membalas surat PSSI. Pada kasus ricuh kepemimpinan PSSI-nyaFilipina (yang sepertinya lebih penting dari kasus Liga Tarkam), surat dari Sekjen PFF tanggal 6 Desember 2010 baru dibalas oleh FIFA tanggal 20 Desember 2010.

Halaman ke-2 hanya berisi tanda tangan saja. Seperti yg juga dibilang Humas LPI, dalam surat resmi yg lebih dari 1 halaman sanggat janggal halaman ke-2 hanya berisi tanda tangan saja. Biasanya paragraf terakhir ditarik ke halaman ke-2. Semua mesti sudah maklum bahwa secara logika hal ini memang lazim untuk menghindari penyalahgunaan tanda tangan pada halaman ke-2.

Penggunaan kalimat penutup “We thank you for your cooperation” atau versi indonesia-nya “Terima kasih atas kerjasamanya”. Gaya kalimat tersebut sangat “Indonesia banget”. Saya sudah membaca beberapa belas contoh surat dari FIFA yang diterbitkan selama tahun 2010, tidak ada satupun yang ditutup dengan kalimat persis seperti di atas. Kalaupun ada kata “kerjasama/cooperation” biasanya tidak sependek itu, contohnya: “We thank you for taking note and your valuable cooperation in this matter” atau “We would like to thank you once again for your attention to the above and for your cooperation” atau “We thank you for taking note and for your valuable cooperation”. Kata-kata “taking note” dan “attention” lebih ditekankan dan tidak pernah ketinggalan mengiringi kata “cooperation”

Penggunaan kata “Sincerely yours” dan bukan “Yours Sincerely”. Boleh dicek semua surat dari FIFA selalu ditutup dengan “Yours Sincerely” karena bentuk ini bersifat formil dan biasa digunakan dalam british english. “Sincerely yours” lebih banyak digunakan di Amerika dan lebih bersifat informil atau ada unsur keakraban antara pengirim dan penerima surat.

Di atas tanda tangan Sekjen FIFA tertulis “FEDERATION INTERNATIONALE FOOTBALL ASSOCIATION” Semua juga tau kalau FIFA itu singkatannya “FEDERATION INTERNATIONALE DE FOOTBALL ASSOCIATION”. Perhatikan ada kata “DE” sebelum kata FOOTBALL ASSOCIATION. Semua surat FIFA yg saya baca tidak pernah kelupaan mencantuman kata “DE”. Selain itu, untuk surat yg ditujukan langsung ke suatu asosiasi sepak bola tertentu dengan kata lain bukan surat edaran/circular atau bukan surat kepada pihak di luar FIFA, biasanya di atas tanda tangan sekjen hanya ditulis “FIFA” saja dan tidak ditulis kepanjangannya.

CC (carbon copy/tembusan) kepada Sekjen AFC (Alex Soosay) tidak menggunakan gelar “Mr.” Dalam surat formil dan demi kesopanan, tembusan yang ditujukan ke orang tertentu dan mencantumkan namanya, pasti selalu menggunakan gelar “Mr.” atau gelar lainnya. Pada surat FIFA kepada Sekjen PFF juga ada tembusan kepada Sekjen AFC dan ditulis seperti ini: “Cc: Mr. Alex Soosay, General Secretary, AFC. sedangkan yang tertulis di surat kepada PSSI : “CC: Alex Soosay, AFC, Secretary General”

Ada lagi pengungkapan kejanggalan-kejanggalan Surat FIFA, silahkan meluncur ke TKP Gan.....:

http://aksibintang.com/01/benarkah-surat-fifa-untuk-pssi-palsu

Inilah kutipan tentang pengungkapan kejanggalan surat FIFA dari Situs aksibintang.com

Surat resmi Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI mulai dipertanyakan keabsahannya. Pasalnya, surat berkop FIFA itu tidak menggunakan tata bahasa Inggris sebagaimana lazimnya surat resmi. Demikian penilaian Ario Laksamana, mahasiswa Fachhochschule Frankfurt, Jerman, melalui surat elektronik yang diterima Liputan6.com, Sabtu (15/1).

Jika dibandingkan dengan surat resmi serupa FIFA kepada Federasi Sepak Bola Filipina atau PFF tertanggal 3 Desember 2010, maka surat FIFA untuk PSSI yang difoto wartawan terdapat beberapa susunan kalimat janggal. Dalam perihal surat tertulis “The case of Liga Premiere in Indonesia (LPI)” seharusnya FIFA menulis cukup Liga Premiere Indonesia tanpa kata sambung “in” atau menggunakan Indonesian Premiere League.

Kesalahan serupa terlihat dalam kalimat pembuka surat: “We acknowledge receipt of you letter dated 10 January 2011 with regard to the case of Liga Premiere (LPI) in Indonesia and we thank you for it.” Dalam surat yang diaku dari FIFA itu kembali ditulis kalimat “(LPI) in Indonesia”. Selain itu, ucapan terima kasih yang diletakkan di awal kalimat “We thank you for it”, sangatlah tidak lazim karena sudah menyatakan “keberpihakan absolut”.

Dan kalimat terakhir tertulis “We thank you for your cooperation”. Penggunaan kalimat “thank you” dan “your cooperation” menunjukkan dua kata pengulangan atau redundancy. Sedangkan kalimat penutup surat FIFA kepada Filipina cukup dengan menggunakan kata “We thank you for taking note of the above”.

Kalau benar, menurut Ario Laksamana, mungkinkah FIFA tidak punya standar penulisan surat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun