Setelah hampir satu jam istirahat, makin banyak undangan dan masyarakat yang hadir. Acara ceremonialpun dimulai.
Dalam sambutannya, Â Bupati Nelis, menghimbau masyarakat petani, untuk bekerja cerdas. "Jika ingin cukup pangan dan sejahtera maka disiplin bekerja. Jam kantor petani mulai jam 5 pagi. Jangan seperti pegawai mulai 07.15 pagi," tuturnya.
"Harus mulai kerja kebun sebelum matahari muncul. Istirahat sekitar jam 9 atau 10. Kemudian lanjut lagi mulai jam 15.30 sampai jelang malam," kata Bupati.
Jika disiplin jam kerja, lanjut Bupati, maka masalah gulma dapat diatasi. "Kemudian jangan lupa juga perhatikan pemupukannya. Sehingga produksi yang dicapai optimal dan mendatangkan kesejahteraan," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu juga, Bupati membagikan bibit tanam kelor kepada masyarakat untuk ditanam. "Masyarakat wajib tanam kelor. Tanaman ini sangat bergizi. Daunnya bisa jadi sayur. Bisa juga dicampur dengan bubur. Bijinya yang sudah tua bisa langsung dikunyah dan ditelan. Pahit sesikit tapi kalau minum air manis tinggi. Sangat berguna untuk menambah stamina," kata Bupati.
"Saya tidak bohong. Gubernur NTT dan saya sendiri manusia kelor. Anda semua harus percaya," sambut Bupati yang disambut dengan tepuk tangan dan gelak tawa oleh masyarakat tani yang hadir.
Setelah mengakhiri sambutannya, Bupati mengajak perwakilan anggota DPRD, Sekda, Camat Kodi Balaghar, Camat Kota Tambolaka, dan Kades Tana Mete untuk memukul Gong secara bersama-sama sebagai tanda pencanangan kegiatan di atas secara resmi.Â
Setelah santap siang bersama, Bupati dan rombongannya menuju Kelompok Tani Kede Kehe untuk menyaksikan pembagian ternak sapi. Bantuan Pemerintah Provinsi NTT tahun 2012 yang berhasil dikembangkan oleh kelompok Tani tersebut.