"Mengapa begitu?" tanya kami. Laki-laki itu mengalihkan pembicaraan. Rupanya ia tidak mau menjelaskannya. Kami juga tidak berusaha mengejarnya. Sudahlah.
Setelah itu, ia juga menjelaskan bahwa konstruksi gedung sate itu melambangkan lima agama besar di Indonesia. Ia menuturkannya sangat meyakinkan dengan menunjukkan bentuk-bentuk lambang atau simbol pada gedung sate itu. Kami percaya sajalah dan menunjukkan rasa kagum atas ceritanya.
Kemudian kami meminta bantuannya untuk mengabadikan diri kami dengan latar belakang gedung sate dan stadion di hadapan gedung sate di seberang jalan. Ia pun tidak keberatan memenuhi permintaan kami.
Cukup lama memang kami di tempat ini. Setelah ngopi di trotoar, kemudian kami pamit pulang hotel untuk istirahat siang.
Selepas istirahat siang, jelang maghrib, kami mengunjungi Bandung Elektronik Center. Tidak ada tujuan untuk shoping. Hanya sekadar jalan-jalan pelesir saja.
Dari BEC ini sebetulnya kami ingin ke alun-alun kota Bandung. Namun karena waktu kami sudah tersita banyak di BEC maka kami tidak sempat lagi ke sana.
Kami harus segera balik hotel untuk istirahat, mengingat esok dini hari harus bertolak kembali Jakarta melalui Stasiun Kereta Api Bandung.
Lain kali kami akan datang lagi di kota Bandung. Mohon ijin kami istitahat dulu ya.
Bandung, 27 November 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H