Bandara udara Tambolaka adalah salah satu dari dua buah bandara udara yang ada di Pulau Sumba. Bandara udara yang satu lagi adalah Umbu Mehang Kunda.
Bandar udara Tambolaka terletak di Tambolaka, ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya. Karena Tambolaka adalah juga ibu kota kabupaten, maka nama bandara udara ini (akan) diubah menjadi "Lede Kalumbang", yang diambil dari nama Bupati Kepala Daerah pertama Kabupaten Sumba Barat .
Sedangkan bandara udara Umbu Mehang Kunda terletak di Waingapu Kabupaten Sumba Timur. Sebelumnya bandara udara ini dikenal dengan nama Waingapu.
Namun karena Waingapu adalah juga ibu kota Kabupaten Sumba Timur, maka diganti namanya menjadi Umbu Mehang Kunda, mantan Bupati Sumba Timur, yang pernah beberapa kali menjadi anggota DPR RI.
Kini wajah bandara udara Tambolaka khususnya, terlihat makin cantik. Debut pembangunannya mulai gencar sejak bandara ini "dapat menyelamatkan" maskapai penerbangan yang sedang mencari lokasi pendaratan darurat sekitar tahun 2005, sebelum Kabupaten Sumba Barat mengalami pemekaran menjadi tiga kabupaten yaitu Sumba Barat sendiri, Sumba Barat Daya dan Sumba Tengah.
Maskapai tersebut adalah pesawat Adam Air yang sudah almarhum. Â Pilot Adam Air berhasil menyelamatkan pesawat dan penumpangnya dengan baik.
Inilah sejarah pertama Tambolaka didarati oleh Pesawat Boeing 737.
Gara-gara pesawat Adam Air inilah maka pemerintah pusat memberi perhatian khusus terhadap Tambolaka untuk dibenahi atau dibangun lebih baik lagi.
Maka terjadilah penambahan panjang dan lebar landasan Tambolaka.
Pesawat kelas boeing yang mendarat di Tambolaka bukan hanya Adam Air saja. Tapi pernah pula beberapa kali didarati oleh pesawat boeing sewaan Perusahaan Wilmar Group pada waktu mengembangkan perkebunan tebu di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Pesawat Kepresidenan RI juga sudah pernah dua kali lending dan take off di bandara udara Tambolaka.
Pertama, saat Presiden Susilo Bambang Yudoyono transit dan ganti pesawat yang lebih kecil untuk menghadiri acara rohani di Pulau Flores. Pesawat Kepresidenan parkir dan menginap di Tambolaka.
Dan kedua, ketika Presiden Joko Widodo menghadiri Parade 1001 Kuda Sandalwood dan Festival Kain Tenun Ikat Sumba di Tambolaka, 13 Juli 2017 lalu.
Dampak ikutannya sangat positif. Kini panjangnya hampir mencapai 2.500 meter atau 2,5 kilo meter.
Bukan hanya sampai di situ saja. Gedung terminal bandara udara Tambolaka pun dipugar menjadi lebih besar, luks, indah dan cantik serta asri. Demikian pula halaman dan tamannya tertata semakin makin cantik.
Jakarta, 5 Agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H