Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tana Humba Sumba Barat Daya

3 Agustus 2019   12:22 Diperbarui: 3 Agustus 2019   12:27 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kamu masih tertidur, bermimpilah dalam lelapmu!

Tentang dongeng Marapu, Kidung Dewa-dewimu

Humba Negerimu, Sumba Barat Daya Tanah Tumpah Darahmu,

Yang dirajut oleh Byapa Rato Inya Rato

Dari Tana Wewewa, Loura sampai Kodi.

Jika kamu masih terlelap dalam mimpimu,

Dengarlah sayup-sayup senandung pitutur moyang leluhurmu,

Tentang humba negeri sabana -- savana,

Sumba Barat Daya bumi kuda cendana, tana nale milikmu,

Yang budaya dan alamnya unik mempesona tiada duanya.

Jika kamu masih bermimpi, teruslah merajut mimpimu!

Tentang kisah-kisah orang tuamu, saudara-saudarimu,

Humba negeri yang damai, Sumba Barat Daya tanah yang sejuk dan subur,

Hamparan sawah dan ladang berhiaskan bulir padi yang wangi,

Pantainya yang indah memikat nurani para pelancong.

Jika kamu sudah terjaga, bangunlah!

Bergegaslah dengan gembira sambil berkidung dan menari,

Menggelorakan pakalaka dan payawau,

Dalam balutan irama melodi tambur dan gong,

Bersama sayup-sayup metafora dewa-dewi leluhurmu.

Dan jika kamu sedang bergembira, ingatlah!

Bumi humba, tanah Sumba Barat Daya harta milikmu, cintailah!

Memang rupa rupiah akan menggodamu,

Apalagi secangkir air kata-kata akan siap membiusmu, maka

Waspadalah, sebab rupiah akan tinggal rupa-rupa, dan

Air kata-kata akan tersisa uap air.

Tambolaka, 20 Juli 2016

(Puisi lama, 

Kado untuk sang putri saat menjadi juara I 

Duta Wisata Sumba Barat Daya 2016)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun