Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

(Sang Motoromo Wona Kaka) Senyum Motoromo

2 Agustus 2019   14:51 Diperbarui: 2 Agustus 2019   15:12 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ohhh, ibu sudah tahu. Kamu sudah mulai terpikat dengan sepupumu ya. Baiklah."

Ibu gadis itu segera memanggil keponakannya untuk duduk di bale-bale. Wona disuguhi sirih pinang oleh tantenya. Sambil memamah sirih pinang, Wona tetap mengawasi sepupunya yang sedang menari. Ternyata memang indah sekali sepupunya itu menari.

"Kenapa tadi dia menari tidak seindah sekarang tante," tanya Wona kepada tantenya.

"Tahu lagi itu sepupumu. Dia bilang salah tingkah melihat senyummu," jawab tantenya.

Wona hanya tersenyum kecil mendengar kisah tantenya. Tapi jantungnya berdegub kencang. Hatinya berkecamuk.

"Pertanda apa ini. Apakah dia punya perasaan yang sama seperti yang saya rasakan?" gumam Wona dalam hati.

Senyum Wona memang menjadi buah bibir gadis-gadis yang pernah berjumpa dengannya. Meskipun bukan tipe laki-laki yang suka menebar pesona, tapi kalau Wona tersenyum, seperti pijar cahaya motoromo. Sangat memikat dan dapat menghipnotis hati gadis-gadis yang sempat berhadapan muka dengannya. Teman-teman laki-lakinya yang sebaya, juga sering iri dengan senyum Wona itu.  Karena membuat teman-temannya sulit menebar pesona jika sama-sama berada di antara gadis-gadis.

Malam telah larut. Penabuh musik sudah lelah. Demikian juga para penari. Gadis itu duduk di samping ibunya sambil berselonjor kaki. "Capai ya anak! Bagaimana pendapatmu Wona, apa sepupumu pandai menari?" goda ibunya.

"Sungguh pandai tante. Saya beruntung datang nonton malam ini," kata Wona memberi pujian.

"Baru belajar saja sudah dipuji. Bikin malu saja," timpal gadis itu bersungut-sungut tapi manja. Merasa sedang digoda oleh ibunya, gadis itu bergegas naik ke bale-bale atas. "Saya ijin, mau duluan istirahat," tuturnya perlahan, hampir tidak terdengar oleh ibunya dan Wona. Tante dan keponakannya saling melirik dan tersenyum.

Tambolaka, 2 Juli 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun