Denpasar Bali, sebuah nama beken yang sudah mendunia. Sebagai daerah destinasi wisata dunia, tak ada lagi sarana dan prasarana pendukungnya yang tidak ada untuk memanjakan para wisatawan.
Ini pendapat dan kesan saya pribadi, setelah malam ini, 19 Juli 2019, menyusuri sepanjang jalan di sekitar Tuban. Â Mungkin saja ini pendapat yang masih subyektif.
Salah satu yang menarik bagi saya adalah eksistensi sarana dan jasa SPA-nya. Ada di mana-mana dan bahkan berjejer di sepanjang sisi jalan. Seperti bersaing jumlahnya dengan warung, restoran, pub atau bar, dan toko-toko cinderamata serta hotel.
Aneka tempat SPA menawarkan jasa refleksi dan massage full body. Juru-jurunya profesional. Mau laki-laki atau perempuan ada.Â
Di  tempat-tempat SPA malam ini ramai dikunjungi tamu yang memanjakan raganya supaya relaks. Bukan saja tamu-tamu manca negara yang terlihat. Di situ juga tampak tamu-tamu domestik.
Singkat ceritera, SPA sudah merupakan industri jasa di Denpasar. Dan banyak warga yang merasakan manfaatnya, terutama mereka yang punya keterampilan SPA bisa mendapat rejeki dari SPA.
Sehingga tidak berlebihan jika saya pribadi menyebut Denpasar juga Identik Kota Sejuta SPA. Suasana yang saya tidak jumpai di kota wisata lainnya di Indonesia. Bukan tidak ada namun masih tersembunyi dan suli
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H