Ketiga, merupakan kesempatan yang indah dalam setahun untuk bertemu dengan sesama warga kampung adat atau rumah adat. Sebab selama setahun mereka sibuk dengan urusan pribadi mencari nafkah di tempat-tempat domisili mereka, yang mereka namakan kampung kebun.
Dan keempat, merupakan kesempatan untuk membersihkan pekarangan kampung adat, rumah adat, dan pekuburan leluhur mereka. Sebab kampung adat di Kodi bukan tempat domisili, tapi sebagai sarana doa dan simbol kebudayaan. Oleh karena itu yang tinggal di kampung adat adalah para orang tua yang sudah sepuh.
Woleka
Woleka adalah pesta adat. Lambang kemakmuran atau kesuksesan. Pesta Woleka di Kodi bukan pesta perorangan tapi pesta besar warga satu komunitas kampung adat. Pesta ini memakan korban ternak kerbau dan babi dalam jumlah yang besar, bisa ratusan ekor jumlahnya.
Sebelum acara puncak pesta Woleka, warga kampung adat sudah Ndodong. Tujuannya yaitu pertama untuk menyampaikan doa syukur kepada Marapu atas berkat dalam kehidupan mereka.
Kedua, untuk mengisi tari-tarian. Setiap malam sebelum hari puncak pesta Woleka wajib ada tari-tarian di pelataran (Natar), sebagai lambang kegembiraan, yang dipersembahkan kepada para Marapu dan warga yang datang menonton.
Dan ketiga, membersihkan kampung adat dan mempersiapkan tenda-tenda untuk tamu undangan.
Inilah gambaran singkat tentang Mudik ala masyarakat Kodi di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Selamat Menyambut Hari Idul Fitri 2019
Tambolaka, 4 Juni 2019
Â