Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inilah Nenggo Pahijolo, Tarian Memintal Benang di Wilayah Kodi

28 Mei 2019   20:05 Diperbarui: 28 Mei 2019   20:14 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Suatu kebahagiaan tersendiri bagi saya dapat mengikuti kegiatan pencanangan bulan bakti gotong royong tingkat Kabupaten Sumba Barat Daya, yang dilaksanakan di Desa Maliti Bondo Ate, Kecamatan Kodi Bangedo, 24 Mei 2019 lalu. Karena dalam momentum ini, saya dapat menyaksikan suguhan tarian tradisional khas wilayah suku Kodi, yang sudah cukup lama tidak pernah saya menyaksikannya.

Tarian yang dimaksud adalah Tarian Memintal Benang. Dalam bahasa ibu setempat dikenal dengan nama Nenggo Pahijolo (Nenggo = Tarian dan Pahijolo = Memintal Benang). Tarian inilah yang ingin saya perkenalkan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Warisan Nenek-moyang
Tarian Memintal Benang merupakan tarian warisan nenek moyang masyarakat suku Kodi. Tarian ini adalah salah jenis tarian tradisional di wilayah itu yang sangat unik, indah dan menarik. Jenis tarian lain yang juga tidak kalah indahnya yaitu Nenggo Ikit (Tarian Elang) dan Nenggo Ndara (Tarian Kuda).

Tarian ini menggambarkan aktivitas perempuan kodi berkaitan dengan keterampilannya dalam mengolah kapas (kamba) yang sudah dipanen menjadi benang dan kemudian menenunnya menjadi kain. Kain dari benang kapas ini disebut Gundu. Kain panjang untuk laki-laki disebut Hanggi Gundu dan kain untuk perempuan disebut Lowo Gundu. Sedangkan selendangnya disebut Henggul Gundu. Sarung yang dikenakan oleh para penari dalam foto terlampir adalah contoh Lowo Gundu.

Jika sebelum ditenun, benang tersebut diikat terlebih dahulu untuk membentuk motif dan warna, maka kain jadi setelah ditenun disebut Kamba Pawolo (kain ikat). Kain untuk laki-laki disebut Hanggi Pawolo, kain untuk perempuan disebut Lowo Pawolo, dan selendang disebut Henggul Pawolo.

Kain-kain benang kapas ini menggunakan pewarna alami dan proses pembuatannya lama. Wajarlah jika harganya mahal, sekitar Rp. 5.000.000 -- Rp. 7.500.000.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Tarian Pesta Adat

Tarian Memintal Benang ini termasuk salah satu jenis tarian yang ditampilkan dalam iven-iven pesta adat. Namun sesuai dengan kemajuan perkembangan jaman, bisa juga disuguhkan dalam iven-iven umum, seperti acara-acara seremonial pemerintahan dan gereja.

Tarian ini jarang dipentaskan karena pakemnya cukup panjang. Artinya menyita waktu cukup banyak. Dalam pesta adat tidak menjadi masalah karena penontonnya punya waktu lowong yang banyak. Tapi dalam acara seremonial pemerintahan dan gereja menjadi masalah dan membosankan. Karena waktu yang tersedia sangat terbatas.

Disamping itu, Tarian Memintal Benang membutuhkan gerakan yang energik. Sehingga para penari dan pemain musik tradisional, penabuh tambur, beduk, dan gong, bisa capai atau lelah.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Perlu Inovasi

Sebagai warisan leluhur, simbol kebudayaan dan peradaban, Tarian Memintal Benang di Kodi memang perlu dilestarikan. Namun sesuai dengan tuntutan jaman sekarang ini yang serba efisien waktu maka perlu dilakukan inovasi, terutama untuk meringkas pakem dan melembutkan gerakannya.

Terkait dengan hal ini, diperlukan perhatian pemerintah dan perguruan tinggi kesenian, seperti ISI Yogyakarta, serta masyarakat yang mencintai dunia tari, untuk berkontribusi melakukan inovasi terhadap Tarian Memintal Benang di Kodi. Mudah-mudahan artikel ini sempat dibaca oleh pihak-pihak yang saya sebutkan ini.

Tambolaka, 28 Mei 2019

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun