Sebagai inovasi baru yang dilakukannya dalam usaha tani komoditi tanaman semusim labu lilin ini, sebetulnya Agustinus Wakur Kaka termasuk panen secara sukses.Â
Apakah setelah memasarkan produksi labu lilin ini ia bersungguh-sungguh akan mewujudkan rencananya untuk menikahkan putranya yang ada di Yogyakarta sekarang ini, dengan seorang gadis Jawa?
"Labu lilin ini adalah modal untuk nikahnya anak kita sahabat. Kita akan berangkat ke Purbalingga sekitar Juli untuk melamar calon isterinya. Tapi sampai di sana kita minta supaya nikahnya di Sumba," kata Agustinus penuh keyakinan.
Sebagai sahabat, saya dan isteri saya, sepakat saja. Kemudian kami mendiskusikan syarat-syarat lamaran di Purbalingga. Diskusi yang penuh tanda tanya, karena sama-sama tidak memahami kebudayaan Jawa. Lalu kami putuskan untuk segera berkomunikasi secara intens dengan orang tua calon isteri putra Agustinus.
Setelah itu, sudah hari sudah menginjak sore, saya dan isteri saya pamit pulang. Kendaraan kami berjalan lambat karena penuh dengan buah labu lilin.
Terima kasih sahabat. Tuhan memberkati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H