Seandainya Sang Ilahi tidak memberi kesempatan kepada saya untuk menginjakkan kaki di Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao, pada akhir April 2019, mungkin saya tidak pernah tahu bahwa di Rote juga ada sebuah Lagoon (Laguna) Air Laut yang serupa dengan yang ada di Kabupaten Sumba Barat Daya. Artinya, ternyata ada dua buah Laguna Air Laut di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kesempatan indah tersebut, sungguh-sungguh saya syukuri. Sebagai bentuk ungkapan rasa syukur, maka saya perlu mengungkapkan profil kedua laguna tersebut melalui narasi deskriptif dalam tulisan ini.
Kedua laguna dimaksud, yaitu Wekuri di Sumba Barat Daya dan Nirwana di Rote Ndao. Kedua laguna ini merupakan destinasi andalan dan kebanggaan di kedua daerah kabupaten tersebut dan juga Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), karena sama-sama menyuguhkan pesona indah yang menakjubkan, mirip tapi tidak identik, dan memang pantas dikunjungi oleh wisatawan untuk memanjakan mata dan menenangkan nurani.
Laguna Wekuri Sumba Barat Daya, terletak di sisi utara wilayah Desa Moro Manduyo, Kecamatan Kodi Utara. Sumber air yang mengisi palungan Wekuri berasal dari lautan samudera yang membentang di sisi utaranya, yang mengalir melalui pori-pori tebing batu cadas selebar lebih kurang 20 meter.
Laguna Wekuri menampilkan profil wajah seperti sebuah kolam pemandian bidadari. Lingkaran bebatuan yang bergelombang sepanjang cincin bibir danau tertata meliuk-liuk unik, seperti terukir oleh sentuhan tangan para dewa alam. Dengan ukuran diameter panjang dan lebarnya hanya rata-rata sekitar 100 meter dan 60 meter, Wekuri terlihat mungil seperti butiran manik-manik yang tersungging di bibir laut. Kedalaman airnya tergantung dari kondisi pasang-surut air laut. Jika pasang mencapai rata-rata sekitar 2 meter dan surut sekitar 1 meter.
Pada dasar laguna ini terlapisi dengan pasir putih yang bersih. Tidak ada bebatuan serta makhluk hidup laut yang membahayakan. Airnya berwarna biru bening, sehingga terumbu karang dan rumput laut serta ikan-ikan kecil yang berenang di dalamnya dapat dilihat jelas dengan mata telanjang. Permukaan airnya tanpa gelombang, hanya riak-riak kecil karena pengaruh sapuan aingin.
Sungguh Wekuri memang tidak sekadar dapat memanjakan mata dan mendamaikan hati, akan tetapi mengundang hasrat untuk menyegarkan raga. Sangat cocok untuk merendam diri berlama-lama dan juga menguji kemahiran berenang atau sekadar latihan berenang.
Lingkungan sekeliling laguna Wekuri masih dipadati berbagai aneka tumbuhan khas pesisir pantai yang cukup terawat dengan baik. Di sana dapat dijumpai pohon-pohon yang hijau dan rimbun, seperti mangrove (bakau), kesambi dan asam, yang menawarkan udara segar berlimpah oksigen. Pada sisi utaranya masih dapat ditemui tumbuhan pandan dan bunga santigi yang subur menutupi permukaan karang serta menyuguhkan bunga aneka warna. Sehingga tampak hijau dan cukup teduh serta memberi kesegaran tersendiri ketika bernaung di saat siang hari.
Laguna tersebut sudah mulai ditata oleh Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya, sehingga di sana tampak beberapa lopo, tangga untuk turun ke air, papan untuk lompat ke air dan kamar mandi.
Untuk menuju ke laguna Wekuri cukup mudah. Sarana jalan raya sudah dihotmix. Jarak tempuhnya dari Bandara Udara Tambolaka atau ibukota kabupaten, sekitar 21 km dan hanya membutuhkan waktu sekitar  20 menit untuk tiba di sana.
Sedangkan Laguna Nirwana di Rote Ndao, terletak di wilayah Kecamatan Rote Barat. Tepatnya di sisi selatan pantai Asia Pasifik Bo'a, setelah menyusuri jalanan pesisir pantai di bawah naungan kanopi nyiur rimba pohon kelapa dari pantai Nemberala dan Oenggaut, masih wilayah Kecamatan Rote Barat.
Laguna Nirwana ini lebih luas dibandingkan dengan Laguna Wekuri. Luas Nirwana, diameter rata-ratanya, panjangnya mencapai sekitar 1 km  dan lebarnya sekitar 300-400 meter.
Sumber air Nirwana berasal dari lautan samudera yang membentang di sisi Baratnya, yang mengalir melalui lubang batu cadas selebar lebih kurang 100 meter. Airnya jernih berwarna biru kehijauan (toska). Tampak satu dua pohon mangrove (bakau) tumbuh hijau di dalam airnya, disamping rumpun mangrove yang menghijaukan sebagian area pinggir keliling Nirwana.
Uniknya, sekitar  sebagian bibir laguna ini, tepatnya di sisi baratnya, terdapat pasir putih. Inilah yang menyebabkan laguna ini sering disebut pula oleh pengunjung sebagai pantai Nirwana.
Kapal-kapal tersebut sengaja ditempatkan di tengah laguna, sebagai tempat menginap para pemiliknya pada malam hari. Sesekali juga mereka gunakan hanya untuk berkeliling menyusuri keindahan laguna tersebut.
Di sana terlihat juga beberapa pohon kelapa di sisi barat laguna. Meskipun pohon-pohon kelapa itu tampak tidak subur tapi cukup memberi bayangan sebagai peneduh atau pemeleh panas bagi pengunjung di saat siang hari.
Pesona indah laguna ini juga sangat menggoda. Rasanya ingin sekali untuk menikmati kesejukan airnya dengan sekadar merendam diri atau berenang seperlunya. Namun saat itu sedang sepi tanpa pengunjung. Jadi ada perasaan khawatir. Meskipun tanpa gelombang, tapi karena tidak tahu persis bagaimana kedalaman dan pusaran airnya, keinginan pun diabaikan.
Namun demikian saya tidak lupa mengabadikan kemolekannya. Sangat cocok lho untuk yang suka foto-foto atau selfiria. Juga akan sangat berkesan jika dijadikan tempat foto prewedding. Ayo buruan datang, sebelum orang lain mendahului ke Nirwana.Â
Untuk sampai ke tempat ini memang tidak sulit. Namun karena jaraknya cukup jauh dari Ba'a, ibu kota Kabupaten Rote Ndao, maka membutuhkan waktu tempuh sekitar 2,5 -3 jam untuk tiba di Nirwana. Perjalanan cukup lama ini akan terbayar lunas, setelah menikmati pesona indah Nirwana.
Menurut pengamatan saya terkait kedua laguna tersebut, ada catatan kritis yang perlu disampaikan. Mudah-mudahan catatan kritis ini sempat dibaca oleh para pemangku kepentingan yang ada di dua daerah kabupaten tersebut.
Pertama, keindahan. Antara laguna Wekuri dan Nirwana mempunyai pesona indah masing-masing yang luar biasa dan tidak bisa diperbandingkan. Masing-masing mempunyai keunikan dan keunggulannya. Oleh karena itu diharapkan untuk dilestarikan. Tidak perlu dilakukan rekayasa-rekayasa keindahan yang berlebihan.
Kedua, sarana jalan. Â Jika sarana jalan menuju Wekuri sudah hotmix mulus dan lebar, maka maka sarana jalan menuju Nirwana masih sebagian besar yang rusak parah. Oleh karena itu perlu diperbaiki oleh pemerintah setempat jika memang serius menjadikan laguna Nirwana sebagai destinasi unggulan di daerah ini.
Ketiga, warung, restoran, dan penginapan. Meskipun Wekuri sudah jauh lebih ramai dan terkelola dengan baik oleh pemerintahnya dibandingkan dengan Nirwana, namun di lokasi kedua destinasi itu belum tampak warung, restoran dan penginapan. Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah. Bukan saja untuk memanjakan pengunjung tapi juga supaya kedua destinasi tersebut bisa berdampak positif bagi masyarakat di sekitarnya.
Kelima, keamanan. Jika di lokasi Wekuri masih ada kasus pencurian kendaraan roda dua milik pengunjung maka di Nirwana rupanya keamanannya cukup kondusif. Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah Sumba Barat Daya, mulai dari desa, kecamatan, kabupaten dan kepolisian serta TNI setempat, untuk menempatkan pos keamanan di  sekitar lokasi Wekuri.
Keenam, jaringan internet. Kedua lokasi laguna ini masih sulit akses jaringan internetnya. Padahal jaringan internet ini penting untuk memberikan rasa nyaman kepada pengunjungnya. Hal ini perlu menjadi perhatian kedua pemerintah daerah setempat.
Dan terakhir, ketujuh, pengelolaan. Destinasi Wekuri di bawah pengelolaan langsung pemerintah kabupaten dan diberlakukan retribusi bagi pengunjungnya, sebagai sumber pendapatan daerah, walaupun masih sangat kecil, karena memang karcis masuk dan parkir kendaraan juga sangat murah.
Sedangkan destinasi Nirwana, meskipun tidak ada informasi yang pasti yang saya peroleh saat di sana, namun dengan adanya kapal-kapal asing di dalam laguna, menimbulkan tanda tanya. Dikhawatirkan lokasi destinasi Nirwana ini sudah dikuasai oleh investor asing. Tapi jika lebih menguntungkan bagi kepentingan daerah dan masyarakat sih, tidak ada salahnya juga.
Demikianlah gambaran singkat profil destinasi Wekuri Sumba Barat Daya dan Nirwana Rote Ndao ini. Mudah-mudahan bisa membantu para pembaca, siapa tahu ada yang hobi travelling dan mungkin sudah cukup lama rindu mau ke Rote dan Sumba.
Tambolaka, 6 Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H