Dalam pelaksanaan Pemilu 17 April 2019 di Pulau Sumba, ada dua TPS yang sangat viral di media massa, baik elektronik (televisi dan online) maupun cetak (surat kabar lokal provinsi). Dua TPS dimaksud berada di wilayah Kabupaten Sumba Timur, yaitu TPS 017 Kampung Kaburu, Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera dan TPS yang satunya Tarimbang, Kecamatan Tabundung.
Jika rata-rata TPS (Tempat Pemungutan Suara) di seluruh daratan Pulau Sumba yang terdiri dari 4 kabupaten, yaitu Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya, dibuat seadanya saja, yaitu tiang bambu, atap terpal dan dinding daun kelapa atau palm, maka TPS di Kampung Kaburu tersebut ditempatkan diemper rumah dengan dekorasi yang super istimewa.
Dekorasinya itu, untuk ukuran Sumba, sangat mahal. Dinding TPS dihiasi dengan kain-kain tenun ikat Sumba Timur yang sangat berkelas, yang hanya bisa dipunyai dan mampu dibeli oleh masyarakat golongan berkelas juga, yaitu para Maramba (bangsawan) dan juga berduit. Kain-kain ini dikenal dengan nama Pahikung. Kisaran harganya per lembar kain-kain tenun ini mulai dari 10 juta sampai dengan 60 juta.
Kain tenun ikat bergambar atau bermotif burung garuda itu adalah yang termahal. Menurut Rambu Ciko, pengrajin kain tenun ikat Sumba Timur dan pemilik lokasi TPS tersebut, kepada Radio MaxFM Waingapu, 17 April 2019, "Kain dengan motif burung garuda dipesan oleh rumah kebangsaan Jakarta. Mereka memesan 1 lembar kain. Tetapi dalam pengerjaan kain Sumba biasanya kami tidak bisa mengerjakan hanya 1 lembar kain saja. Kami harus mengerjakan sekaigus 2 lembar. 1 lembar kain yang dipesan rumah kebangsaan sudah kami kirim dan 1 lembar lainnya kami pajang di sini."
Untuk apa TPS tersebut dihias semewah itu? "Kami segaja mendekorasi tempat ini biar masyarakat yang ada di sini, khususnya TPS 017 supaya bersemangat ikut memillih sekalian juga ingin mempromosikan kepada dunia hasil kerja kami berupa kain tenunan, kain yang kami pajang disini sebagai dekorasi TPS harganya berkisar 10 samai 60 juta, hasil kerja penenun di Kaburu, Kalu, Sumba Timur," ungkap Rambu Ciko memberi penjelasan.
Para petugas KPPS di TPS tersebut, juga menggunakan kain panjang dan sarung tenun ikat Sumba Timur. Ini hal yang menarik juga.
TPS di Tarimbang memang tidak seheboh dengan TPS di Kaburu. Namun menariknya karena lokasinya di sekitar Destinasi Wisata yaitu Pantai Tarimbang. Sayang tidak ada gambar TPS ini yang diunggah.
Pantai Tarimbang adalah pantai pasir putih yang terkenal dengan air lautnya yang berwarna biru bening. Tapi yang paling populer di kalangan para wisatawan, terutama yang hobi selancar adalah tantangan dari sembilan gulungan ombaknya yang memacu adrenalin.
Pantai ini juga berada di antara bukit-bukit sabana dan savana yang menawarkan panorama indah penuh pesona.
Dekorasi yang dibuat pada TPS Kaburu di Sumba Timur di atas oleh petugas KPPS bersama warga setempat, sesungguhnya strategis dari sisi kepentingan promosi komersial hasil kerajinan rakyat ke publik. Hanya saja keliru dari sisi kondisi, tempat dan target pasar.
Bersyukurlah tidak terjadi force major atau emergency di lokasi TPS sehingga tidak mengalami kerugian material yang mahal harganya. Juga promosi diantara sesama warga setempat, sesungguhnya tidak ada manfaatnya, karena semua sudah mengenal jenis kain tenun ikat dan tidak mungkin mampu membelinya karena memang harganya tidak terjangkau kantung mereka.
Sangat beruntung bahwa dekorasi super mewah itu, dianggap mempunyai nilai berita oleh para jurnalis, sehingga bisa terekspose ke publik. Mudah-mudahan ada dampak positifnya. Ya paling tidak publik luar Sumba dapat mengenal kain tenun ikat Sumba Timur.
Tambolaka, 20 April 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H