Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Upacara Penguburan di Sumba, antara Simbol Duka dan Pesta Adat

9 Maret 2018   23:51 Diperbarui: 10 Maret 2018   19:55 2282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa sampai lama begitu mayat disemayamkan? Karena keluarga duka harus mengundang seluruh keluarga dan kerabat mereka. Ada yang dekat dan ada juga yang jauh tempat tinggalnya. Di samping itu, keluarga yang diundang tidak datang melayat begitu saja tanpa membawa "buah tangan tanda mereka ikut berduka".

Kerabat dan kenalan tidak masalah. Mereka bisa ringan kaki dan hati untuk segera datang melayat. Cukup dengan membawa satu lembar kain tenun saja.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Tapi bagi keluarga terdekat dan sahabat karib sangat tidak mudah untuk segera datang melayat. Misalnya, pihak saudari perempuan dari keluarga duka yang sudah kawin (berkeluarga), sesuai hukum adatnya, wajib membawa hewan, bisa kuda, sapi, atau kerbau. Sedangkan pihak saudara laki-laki dari istri dalam keluarga duka, wajib membawa babi. Di samping itu pihak om (paman) dari keluarga duka, wajib membawa babi. Para sahabat karib bisa memilih jenis hewan yang dibawanya.

Besar kecilnya hewan yang dibawa itu, menyesuaikan status sosial keluarga yang berduka atau seperti yang pernah dilakukan oleh keluarga duka sebelumnya. Harga hewan di Sumba sekarang ini mahal. Babi saja, yang sedang bisa seharga 5 juta rupiah dan yang bertaring bisa sekitar 20 juta rupiah. Kuda yang kecil sekitar 5 juta dan yang besar masih di bawah 10 juta rupiah.

Sapi dan kerbau lebih gila lagi harganya. Sapi sedang sekitar Rp 7,5 juta dan yang besar lebih dari 25 juta rupiah. Sedangkan kerbau, yang kecil saja harganya minimal 6,5 juta dan yang paling besar bisa lebih dari 40 juta rupiah.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Makna bawaan pelayat

Mengapa harus bawa kain tenun dan hewan saat ada orang meninggal? Untuk apa pula materi-materi tersebut? Atau apa makna material yang dibawa oleh para pelayat tersebut.

Jawabannya adalah sebagai ungkapan penghormatan dan kasih sayang kepada orang yang meninggal. Disamping itu, untuk menghibur dan sekaligus membantu meringankan beban keluarga yang sedang berduka.

Kain-kain tersebut dimaksudkan sebagai pakaian yang dibawa oleh orang yang meninggal. Baik untuk dipakainya sendiri, ganti-ganti begitu, maupun sebagai oleh-oleh bagi keluarganya yang sudah ada di alam roh. Meskipun kenyataannya, hanya beberapa kain saja yang diikutkan pada saat penguburan. Sisanya menjadi milik keluarga yang masih hidup.

Sedangkan hewan-hewan tersebut dimanfaatkan sebagai lauk-pauk, terutama babi. Sedangkan kerbau dan sapi serta kadang-kadang juga kuda disembelih, kemudian dibagi-bagikan dagingnya kepada seluruh pelayat. Masing-masing memperoleh sekurang-kurangnya setengah kilogram. Ini dilaksanakan selepas upacara penguburan.

Bisa dibayangkan, jika undangan yang hadir pada upacara penguburan sekitar seribu orang, berapa jumlah hewan yang disembelih? Banyak bukan? Mahal sekali tentunya. Orang luar bisa mengatakan ini pemborosan yang tidak masuk akal. Sangat irasional. Tapi ini fakta di Sumba. Bukan mimpi.

Santap siang bersama

Setelah upacara penguburan, diadakan makan siang bersama. Setelah itu baru dilakukan penyembelihan hewan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun