Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wajah Cantik Permadani Sabana Bukit Sumba yang Menggoda

7 Maret 2018   16:18 Diperbarui: 7 Maret 2018   16:28 2549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah sejak kapan dunia tergoda dengan wajah alam Sumba? Sampai-sampai bukit-bukitnya pun diburu sebagai destinasi favorit oleh para wisatawan, baik manca negara maupun domestik. Akhirnya orang-orang Sumba sendiri pun mengikuti trend pariwisata dan menjadi wisatawan lokal serta mulai mengunjungi bukit-bukit yang membuat para pelancong dari luar Sumba gemas dan tergila-gila.

Dalam catatan saya, dunia mungkin sudah tergoda dengan perbukitan Sumba, jauh-jauh hari sebelum Taufik Ismail menulis puisi yang sangat impresif dengan judul "Beri Daku Sumba" pada tahun 1970. Saat menulis puisi ini, Taufik Ismail hanya berdasarkan kisah tentang Sumba dari seorang penyair asal Sumba, Umbu Wulang Landu Paranggi. Artinya, Taufik Ismail belum menginjakkan kakinya di tana Humba. Anehnya lagi, Taufik Ismai menulis puisi tersebut saat berada di Uzbekistan. Jika tidak keliru, Taufik Ismail baru menginjakkan kaki di Waingapu sekitar 2011, setelah 40 tahun ia menulis puisi tersebut.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Salah satu isu menarik dalam puisi Taufik Ismail tersebut adalah kisah tentang padang dan bukit Sumba. "Rinduku pada Sumba adalah rindu padang-padang terbuka ... . Tanah rumput, topi rumput dan jerami bekas rumput ... . Rinduku pada Sumba adalah rindu seribu ekor kuda, yang turun menggemuruh di kaki bukit-bukit yang jauh ... ."

Taufik Ismail memang belum mengisahkan panorama kecantikan atau keindahan lekuk-lekuk bukit-bukit Pulau Sumba.  Namun dua sutradara kawakan Indonesia, Garin Nugroho dan Mira Lesmana, telah mengeksplor-nya melalui film-film garapan mereka. Beberapa artis papan atas Indonesia dan kameraman media massa nasional dan internasional serta para pelancong,  juga telah menyapa keunikan dan keindahan bukit-bukit Sumba, kemudian mempublikasikannya melalui berbagai media massa baik cetak maupun elektronik, termasuk di dunia maya.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Bagaikan Permadani

Senyatanya, secara geografis daratan pulau Sumba memang bergelombang. Seolah ia menyuguhkan pemandangan sejuta bukit dan lembah, seperti dalam film teletubis. Terkafani rerumputan ilalang dan dihiasi habitat hutan mini. Tidak salah juga jika Sumba digelari sebagai pulau Sabana atau Savana.

Vegetasi sabananya yang luas, merambat menurun dari bukit luruh menuju ke lembah atau merangkak dari lembah mendaki menukik ke puncak bukit, tak pelak lagi menyajikan rupa bagaikan permadani. Hijau cerah di musim hujan dan kering cokelat di musim kemarau. Sementara habitat savananya yang mungil bagaikan hiasan pot bunga cendana (sandelwood) terjejer seperti tertata di atas permadani sabananya.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Sungguh unik khas Sumba, indah, dan menarik. Aura pesonanya  membuat nyaman dan damai. Bisa juga tergila-gila, lalu betah berlama-lama dan enggan pulang ketika sudah berada di samudera saban untuk memanjakan mata dan menenangkan kalbu.

Rekomendasi

Sebagaimana halnya untuk membuktikan air laut itu asin, tak harus meminum seluruh air laut, tapi cukuplah mencicipi setetes saja. Demikian halnya, untuk dapat membuktikan keindahan sejuta bukit sabana dan savana Sumba, tidak harus menjelajah seluruh padang bukit dan lembah yang ada di Sumba, tapi cukuplah menikmati di tempat-tempat yang mudah dijejaki.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Oleh karena itu, jika Anda sempat ke pulau Sumba, saya rekomendasikan untuk mampir di empat bukit dan lembah yang mempesona ini, yaitu Bukit Mauliru dan Bukit Wairinding di Kabupaten Sumba Timur, Bukit Laipori di Kabupaten Sumba Barat dan Bukit Lendongara di Kabupaten Sumba Barat Daya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun