Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pentingnya Pengendalian Hama Tikus secara Terpadu

3 Maret 2018   21:18 Diperbarui: 3 Maret 2018   21:34 2245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Metode biologis, yaitu memanfaatkan musuh alami tikus,seperti burung hantu, burung elang, kucing, anjing, ular tikus, dan lain-lain. Musuh alami tikus ini tidak boleh diganggu atau membunuhnya.

Metode kimiawi, yaitu menggunakan pestisida, seperti fumigasi dan rodentisida. Metode ini (terpaksa) dilakukan jika terjadi eksplosi hama tikus yang sangat tinggi.  Pendekatan ini sangat efektif dan efisien membunuh tikus dewasa beserta anak-anaknya di dalam sarang. Direkomendasikan supaya penggunaan fumigasi dan rodentisida harus sesuai dosis anjuran dan diterapkan hanya jika terjadi eksplosi hama tikus pada awal musim tanam saja. Supaya tidak terjadi pencemaran lingkungan dan kemungkinan adanya residu pestisida pada produksi hasil pangan yang dipanen.

Dan terakhir metode tradisional kearifan budaya lokal setempat. Metode ini jangan disepelehkan. Secara empirik di banyak wilayah, masyarakat tani yang taat dengan tradisi leluhurnya, lahan pertanian pangannya, jarang tersentuh hama dan penyakit. Kisah tentang metode tradisional ini, akan dibahas tersendiri pada artikel berikutnya.

Demikianlah sedikit pengetahuan dan pengalaman penulis tentang pengendalian hama pertanian tanaman pangan, khususnya hama tikus. Semoga bermanfaat.

 

Oleh Rofinus D Kaleka *)

Petani profesional di Pulau Sumba.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun