Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Destinasi Air Terjun dari Gua Cantik Waikelo Sawah yang Menggoda di Wewewa

11 Februari 2018   12:58 Diperbarui: 11 Februari 2018   15:11 2143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://travelingyuk.com

Sumba, salah satu pulau besar di Provinsi Nusa Tenggara Timur, secara umum dikenal sebagai daerah yang kering dan gersang. Wajar karena iklim di Sumba memang termasuk ekstrim. Setiap tahun masa kemaraunya 8-9 bulan dan waktu penghujannya sekitar 3-4 bulan. Namun demikian tidak berarti Sumba tidak memilih hutan dan air.

Berkaitan dengan air ini, di Sumba sebetulnya tidak kurang sumber air. Air bawah tanahnya melimpah. Disamping itu, juga banyak sungai, mata air, dan air terjun yang tidak pernah kering sepanjang tahun. Hanya yang menjadi masalah adalah tidak terjangkau, berada pada posisi kedalaman dan ketinggian, serta jauh dari pemukiman penduduk. Harap maklum, upaya untuk mendekatkan air kepada warga masyarakat memerlukan investasi besar.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Salah satu sumber air  di Sumba, yang tidak pernah kering adalah Waikelo Sawah.  Ia  terletak di daerah dengan topografi perbukitan dan lokasinya sejuk. Tepatnya di Desa Tema Tana,  Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya.

Sumber airnya dari sungai bawah tanah. Entah dari mana asal-usulnya, merupakan misteri tersendiri. Air besar itu keluar di mulut gua yang cukup besar, sekitar 4 x 5 meter, tinggi dan lebarnya. Dari mulut gua, air ini terjun sekitar tiga meter ke palungan di bawahnya. Air terjun ini deras dengan daya dan atau debitnya lebih dari 1.000 (seribu) liter per detik.

Sejak 1976, air terjun Waikelo Sawah tersebut dibangun oleh pemerintah, ketika itu masih wilayah Kabupaten Sumba Barat, menjadi bendungan mini. Sumber air irigasi setengah teknis, yang mengairi areal persawahan lebih dari 1.150 hektar di wilayah sekitarnya. Sawah-sawah subur ini terbentang dan menyebar mencakup  beberapa desa,  diantaranya yaitu Tema Tana, Kalembu Ndara Mane, Mareda Kalada, Pada Eweta, Wee Rame, dan Dikira. Sawah-sawah inilah yang menjadi salah satu sumber stok pangan di wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya.

Bendungan Waikelo Sawah tersebut, juga menjadi sumber energi baru terbarukan sejak dibangun. Dengan debit airnya yang relatif stabil sepanjang tahun, air terjun Waikelo Sawah menjadi sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) pertama di wilayah Sumba.

Sumber: https://indonesia.tripcanvas.co
Sumber: https://indonesia.tripcanvas.co
Di samping itu, bendungan Waikelo Sawah juga menjadi sumber air bersih bagi warga masyarakat sekitarnya dan Kota Waikabubak, ibukota Kabupaten Sumba Barat. Sayangnya pengelolaan sarana perpipaan sekitar 9 kilometer menuju Waikabubak, entah apa permasalahannya, selalu saja tidak efektif dan efesien, dalam men-supplay air bersih yang cukup untuk kebutuhan warga kota di Waikabubak. Beruntung bagi warga Kota Waikabubak, karena sumur-sumurnya termasuk dangkal, hanya belasan meter saja kedalamannya.

Di sekitar bendungan Waikelo Sawah, juga dibangun kolam-kolam ikan air tawar oleh pemerintah setempat. Sehingga daerah Waikelo Sawah menjadi sumber ikan air tawar dan bibit ikan air tawar, seperti lele, nila, dan karpel. Memang harus diakui belum mampu memenuhi kebutuhan dalam wilayah kabupaten tersebut.

Sejak Waikelo Sawah dibangun menjadi bendungan, seiring pembangunan sarana jalan yang baik (beraspal) menuju lokasi kaki bukit tersebut, maka bendungan Waikelo Sawah bukan lagi sekadar irigasi dan sumber PLTA. Waikelo Sawah  juga menjadi destinasi menarik dan indah karena memiliki keunikan tersendiri.

Sumber: https://travelingyuk.com
Sumber: https://travelingyuk.com
Apa keunikan Waikelo Sawah itu? Disamping air terjunnya yang bening, bersih dan sejuk, juga profil gua dan  lingkungan sekitarnya mempunyai pesona dahsyat luar biasa.

Gua tersebut mempunyai stalaktit-stalagmit yang indah. Di mulut gua misalnya, menampilkan rupa seperti gigi atau taring. Sehingga banyak pengunjung terkesima dan terkesan serta menyebutnya mirip seperti gigi raksasa. Raksasa yang sedang menyemburkan air dari mulutnya.

Di mulut gua bagian dalamnya, ketika berdiri di atas bibir gua, akan tampak sebuah kolam alam cukup luas dengan airnya yang berwarna biru kehijauan tapi bening dan bersih tanpa sampah. Airnya terlihat tenang tapi dalam dan arus bawahnya deras. Berbahaya lho dan jangan coba-coba sesekali berenang, apalagi di musim penghujan, jika tidak jago betul-betul dalam soal berenang. Yang jelas di tempat ini dilarang untuk berenang.

Pada bagian dalam di atas langit gua terdapat lubang cukup besar yang terhubung ke luar bukit sehingga cahaya matahari dapat memasuki gua dan memberikan pantulan cahaya indah yang cantik, terutama di puncak siang hari cerah di atas jam 11.00 Wita. Warna hijau lumut cerah yang cantik akan tergambar jelas di permukaan air dan dinding-dinding gua yang terukir alami dengan stalaktit dan stalagmit  yang dihiasi lumut hijau. Warna cantik ruang dalam gua ini akan membuat pengunjung takjub. Kecantikannya ini, ditulis dengan sangat impresif oleh Melisa yang sempat berkunjung ke sana. Melisa menyebutnya,  "Waikelo Sawah, Gua di Sumba Seindah Koh Phi Phi Thailand". Benarkah demikian? Untuk sementara hanya Melisa yang dapat membandingkan, karena saya sendiri belum pernah ke Thailand. Beberapa foto cantik hasil jempretan Melisa,  dari Travelling Yuk. Com, akan saya lampirkan.

Sumber: https://www.tripadvisor.com
Sumber: https://www.tripadvisor.com
Indah mungil bendungannya, cantik guanya. Demikian pula dengan panorama alam sekitarnya tidak kalah asri, indah dan cantik. Berada di kaki bukit dan dikelilingi oleh pepohonan rimbun dan sawah-sawah penduduk, menjadikan suasana di Waikelo Sawah ini sangat teduh dan menyegarkan. Bisa juga melakukan tracking di atas pematang sawahnya, sambil menikmati panorama keindahan hamparan padinya yang hijau bagaikan permadani hijau. Suasana asli pedesaan yang khas.

Profil dan performance Wakelo Sawah tersebut, sungguh menyuguhkan panorama kecantikan yang sangat menggoda. Sayang kolam-renang yang sempat dibangun di tempat ini sudah rusak. Sampai sekarang ini belum terlihat upaya untuk membenahinya kembali.

Untuk ke sana, tidaklah sulit. Dari Bandara Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, dengan kendaraan bermotor melalui jalan aspal, dapat menjumpai Waikelo Sawah, hanya dalam waktu kurang dari sejam. Jika sudah terlanjur berada di Waikabubak, maka untuk ke Waikelo Sawah, hanya sekitar 9 kilometer jaraknya. ***

Rofinus D Kaleka *)  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun