Mohon tunggu...
Rofinus Emi Lejap
Rofinus Emi Lejap Mohon Tunggu... Administrasi - Penyakit dan kemiskinan tidak mampu memenjarakan imajinai dan gelora pengembangan dalam batinku. Waktu terus bergerak maju dan tidak pernah akan kembali dan selalu menampilkan pemandangan baru.

Semua orang diciptakan baik adanya tetapi hati berbeda karena hatinurani.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Partai Peradaban

20 Februari 2018   16:25 Diperbarui: 26 Mei 2019   11:22 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Derap suara menggemuruh

jutaan lebah menyerbu satu

cita-cita yang tumbuh

dalam angan-angan cemburu

Adakah kedewasaan bersuara

menggapai mimpi yang usang

dipoles dalam keranjang demokrasi

terkilir dera mimpi bahagia

O angin malam yang kelabu

di manakah pantai peradaban kini

nafsu dan ilusi bergalut satu 

membentuk partai-partai mimpi

Berapakah partai idealis

berapakah partai egois

berapakah partai fantastis

pamerkan mimpi sambil mengemis

Ini ladang kita

letakkan roti pada nampan

sebarkan kebaikan sejukan semesta 

engkau dan aku, kita bersaudara.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun