Mohon tunggu...
Rofidah Nur F
Rofidah Nur F Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi PIAUD UIN Malang

Dipaksa, terpaksa, terbiasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membentuk Konsep Melalui Proses Logika

13 Maret 2022   08:00 Diperbarui: 13 Maret 2022   08:05 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap tindakan yang kita lakukan adalah buah dari proses berpikir kita

Pada bagian awal buku pembelajaran tentu kita jumpai sebuah peta konsep. 

Peta konsep merupakan bagan atau ilustrasi grafis untuk mewakili hubungan yang bermakna antara satu konsep dengan konsep lainnya sehingga menjelaskan suatu pengertian konseptual seseorang dalam suatu rangkaian pernyataan. Peta konsep menjadi strategi untuk menyajikan informasi dalam bentuk konsep-konsep yang saling terhubung dalam suatu rangkaian. 

Pada proses pembelajaran, peta konsep dibentuk dengan tujuan untuk mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki siswa. Melalui peta konsep, maka akan tumbuh proses belajar yang lebih bermakna. 

Perlu kita ketahui bahwa makna konsep adalah penggambaran mental, ide, atau proses. Hulse, Egeth, dan Deese (1981) mengemukakan bahwa konsep merupakan kejadian dengan sifat yang sama dengan objek atau kejadian lain. 

Definisi lain mengatakan konsep adalah kategorisasi tentang objek, peristiwa, atau orang yang memiliki sifat yang sama. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pembentukan konsep merupakan sebuah proses dalam pengelompokkan objek, kejadian, maupun sifat yang sama sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. 

Pembentukan konsep sangat penting bagi kehidupan kita, baik dalam interaksi kompleks dengan objek maupun dengan orang, serta ide-ide abstrak yang ada. 

Begitupun bagi seorang pelajar, pembentukan konsep ini membantu mereka untuk mempelajari banyak contoh serta melihat kesamaan di antara mereka. Melalui hal tersebut mereka menjadi lebih mudah dalam memahami berbagai ide yang ada. 

Sama halnya dengan peta konsep. Pembentukan konsep dalam psikologi kognitif menjadi langkah dalam menciptakan pemahaman tentang suatu kerangka dari kejadian tertentu. 

Sebagian besar kita sudah mengetahui bahwa psikologi kognitif membahas tentang bagaimana seseorang dapat mengetahui dan memehami sesuatu dengan proses berpikir. Oleh karena itu, dalam pembentukan konsep ini terdapat empat langkah yang terlibat di dalamnya. Apa sajakah?

  1. Pengamatan: observasi atau proses pengamatan menjadi tahap pertama seorang anak itu sadar. Hal ini dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung, tergantung bagaimana mereka mengamati sesuatu dan kesadaran yang ada pada dirinya untuk dijadikan sebagai contoh yang dapat digunakan di masa depan ketika mengamati hal lain di sekitarnya. 
  2. Generalisasi: generalisasi menjadi salah satu cara yang menarik untuk mempelajari sesuatu. Hal ini disebabkan saat kita melihat objek yang berbeda lalu mengaitkannya dengan konsep serupa yang lainnya. 
  3. Diskriminasi/ diferensiasi: anak akan menyadari perbedaan di antara mereka. Misal, anak memahami konsep anjing (memiliki empat kaki), semua sama, tetapi tidak untuk sapi. Anjing dan sapi sama-sama memiliki empat kaki untuk berjalan. Namun, ada yang membedakan, seperti bentuk dan ukuran tubuh dari anjing dibandngkan dengan hewan lain. 
  4. Abstraksi: setelah mengetahui perbedaan antara kedua hewan tadi. Anak perlahan mampu mengabstraksi. Misal, anak pernah melihat anjing kemudian di kesempatan lain ia melihat sapi tanpa adanya anjing. Maka muncul perbandingan yang terbentuk antara apa yang terjadi saat kedua kejadian tersebut diamati lebih dekat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun