Melalui beberapa penyebab dan gejala di atas, maka guru ataupun orang tua dapat melakukan penanganan atau terapi yang tepat bagi anak yang mengalami disgrafia. Salah satu caranya adalah melatih dan mendampingi anak untuk sering menulis. Lebih jelasnya seperti yang dipaparkan Abdurrahman (1998) dalam Suhartono (2016) antara lain:Â
- Aktivitas menggunakan papan tulis
- Bahan lain untuk latihan gerakan menulis Â
- PosisiÂ
- Kertas
- Cara memegang pensil
- Kertas stensil atau karbon
- Menjiplak
- Menggambar di antara dua garis
- Titik-titik
- Menjiplak dengan semakin dikurangi
- Buku bergaris tiga
- Kertas dengan garis pembatas
- Memperhatikan tingkat kesulitan penulisan huruf
- Bantuan verbal
- Kata dan kalimat
Dalam latihan dan pendampingan pada anak yang mengalami disgrafia, guru ataupun orang tua haruslah sabar dan teliti agar anak juga merasa nyaman serta tekun dalam berlatih untuk menulis.Â
Semoga bermanfaat bagi teman-teman pembaca! :)
Referensi:Â
Suhartono. 2016. Pembelajaran Menulis Untuk Anak Disgrafia di Sekolah Dasar. Transformatika. Volume 12 , Nomer 1, Halaman 107-119
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H