1. Kelainan genetik
2. Cedera otak (misal ketika dilahirkan)
3. Cedera atau trauma pada otak
Anak yang mengalami disleksia dan tidak segera ditangani dengan baik, maka untuk kedepannya anak akan terus mengalami kesulitan dalam proses belajarnya. Oleh karena itu diperlukan terapi atau pengobatan dengan tujuan melatih anak agar dapat berlaku normal. Beberapa tindakan tersebut adalah sebagai berikut: Â
1. Membacakan buku untuk anak
2. Mengupayakan kerjasama dengan pihak sekolah anak
3. Memperbanyak waktu membaca bagi anak di rumah
4. Memberi motivasi agar anak senang membaca
5. Menghindari celaan jika anak melakukan kesalahan ketika membaca, hal ini agar anak dapat memiliki kepercayaan diri.Â
Seperti yang dilakukan guru seni Ishaan setelah ia mengetahui bahwa Ishaan mengalami disleksia. Guru tersebut bekerjasama dengan orang tua Ishaan serta meminta izin kepada pimpinan sekolah untuk perlahan membantu proses terapi pada Ishaan. Seiring berjalannya waktu, Ishaan mulai menunjukkan perkembangan yang baik. Kemudian, di ending film ini Ishaan mampu mengahsilkan sebuah karya terbaik di sekolahnya. Sang ayah dan beberapa guru yang awalnya sering memarahi atau jengkel kepada Ishaan, berubah menjadi sayang dan membangga-banggakan Ishaan.Â
Sekian, semoga bermanfaat bagi teman-teman pembaca!
Referensi:
Yani, Ahmad. 2019. Kesulitan Membaca Permulaan pada Anak Usia Dini dalam Persepktif Analisis Reading Readiness. Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan. Volume 4 (2), Halaman 113-126
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H