Mohon tunggu...
Rofidah Nur F
Rofidah Nur F Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi PIAUD UIN Malang

Dipaksa, terpaksa, terbiasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ikuti Perkembangan Otak Sejak Janin dalam Kandungan

4 April 2021   23:18 Diperbarui: 4 April 2021   23:19 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Otak manusia telah mengalami perkembangan sejak dalam kandungan. 

Tidak sedikit di antara kita pasti sering mendengar istilah DHA, seperti pada beberapa iklan susu formula. Namun, apakah kita tahu apa makna DHA sebenarnya? Serta bagaimana manfaat DHA bagi ibu hamil maupun janin dalam kandungan? Sebelum itu, perlu kita ketahui bahwa otak manusia telah mengalami perkembangan sejak dalam kandungan. Jadi, bagaimana tahapan perkembangan tersebut? Mari simak uraian berikut! 

Ttimester berasal dari bahasa Latin, yakni "trimestris" di mana tri berarti tiga dan mensis artinya bulan. Maka dapat diartikan bahwa trimester adalah periode setiap tiga bulan pada masa kehamilan. Secara umum masa kehamilan terjadi selama 9 bulan atau 36 minggu, sehingga setiap tahapan ini terbagi atas trimester pertama hingga trimester ke tiga. Pada trimester pertama tepatnya di minggu awal kehamilan perkembangan otak janin sudah dimulai. Tahapan perkembangan otak janin adalah sebagai berikut: 

1. Trimester pertama

16 hari setelah terjadinya pembuahan, otak janin mulai berkembang. Pada fase ini mulai terbenuknya sebuah lempengan saraf yang menjadi dasar otak serta sumsum tulang belakang. Kemudian pada lempengan tersebut akan terbentuk sebuah tabung-tabung saraf. Setelah itu, di usia 6 hingga 7 minggu kehamilan tabung saraf menutup dan membentuk dalam bagian tiga otak, yakni otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Beberapa bagian dari otak tersebut adalah calon sumsum tulang belakang yang terletak di belakang otak belakang. Selanjutnya bagian-bagian otak pun turut terbentuk, seperti otak besar, otak kecil, batang otak, kelenjar hipofisis, dan hipotalamus. Janin sudah memulai pergerakan di akhir trimester pertama, tetapi kemungkinan sang ibu belum terlalu merasakannya. Hal ini karena ukuran janin yang juga belum terlalu besar. 

2. Trimester kedua

Sebuah kontraksi di diafragma dan otot dada pada janin adalah tanda bahwa janin sudah mulai belajar pernapasan. Kemudian juga terjadi reflek menelan yang ditandai dengan janin mampu menelan air ketubannya, hal ini terjadi pada usia kehamilan 21 minggu. Sebuah tendangan dari janin sudah mulai dirasakan oleh sang ibu, tepatnya pada pertengahan trimester kedua. Selain itu, pada tahap ini mielin yang menyelubungi saraf juga turut mengalami pertumbuhan. Mielin ini berfungsi dalam membantu mempercepat proses komunikasi antar sel saraf. Pertumbuhan mielin juga akan terus terjadi ketika janin lahir hingga usia satu tahun. Pada akhir trimester kedua ini sistem saraf mulai mengalami perkembangan dan pada tahap ini pula perkembangan otak yang mengatur pernapasan, tekanan darah, dan denyut jantung semakin matang. 

3. Trimester ketiga

Pada trimester ketiga ini perkembangan otak dikatakan semakin pesat. Hal ini berkaitan dengan ukuran otak yang dapat berkembang hingga 3 kali lipat. Tidak hanya bentuk otak saja yang berkembang, melainkan fungsi otak juga turut mengalami peningkatan. Pada masa ini pertumbuhan neuron pun begitu pesat. Dapat diketahui juga bahwa permukaan otak yang semula halus, pada masa ini berubah membentuk lekukan-lekukan. Selanjutnya, otak kecil yang memiliki peran dalam kontrol motorik merupakan begian yang perkembangannya paling pesat serta ukurannya dapat mencapat 30 kali lipat dibandingkan ketika 16 minggu usia kehamilan.

Lantas, apakah manfaat DHA bagi ibu hamil dan juga janin dalam kandungan? 

Seperti yang kita ketahui bahwa Docosahexanoic acid (DHA) merupakan salah satu senyawa asam lemak omega 3 yang berperan penting bagi perkembangan tubuh anak sejak janin dalam kandungan. Perkembangan yang dipenagruhi oleh peran DHA ini antara lain, otak dan mata. Secara alami DHA dapat bersumber dari ASI serta beberapa jenis ikan, misal salmon, tuna, dan sarden. Pada zaman seperti ini dan seiring berkembangnya teknologi, DHA dapat dijumpai dalam bentuk susu untuk ibu hamil, bayi, ataupun anak-anak. Selain itu, juga dikombinasikan dengan vitamin dan mineral dalam suplemen bagi ibu hamil. 

Manfaat DHA bagi ibu hamil, antara lain: 

  • Mencegah Preeklamsia: Preeklamsia ini adalah sebuah komplikasi kehamilan dengan tanda-tanda tekanan darah tinggi, bengkak-bengkak, gangguan penglihatan, dan gangguan fungsi organ (ginjal dan hati) yang dialami ibu hamil. Apabila tidak ditangani, preeklamsia dapat mengakibatkan komplikasi serius pada ibu hamil dan juga janin yang dikandungnya. 
  • Mencegah Postpartum Depression: Beberapa perempuan setelah melahirkan kerap mengalami depresi. Kondisi seperti ini dapat membuat penedeitanya merasa putus asa, seperti ingin menyakiti diri sendiri atau bayi yang baru dilahirkannya.

Sedangkan manfaat DHA bagi janin adalah sebagai berikut: 

  • Mendukung Perkembangan Otak Janin: Pada trimester ketiga, janin sangat membutuhkan DHA. Hal ini karena perkembangan otak janin pada masa tersebut sedang mengalami perkembangan yang begitu pesat. Namun, asupan DHA tidak hanya dibutuhkan ketika janin masih dalam kandungan. Asupan DHA juga diperlukan ketika bayi sudah dilahirkan. 
  • Mendukung Perkembangan Mata: Selain berpengaruh bagi otak, DHA juga berperan dalam perkembangan mata janin.
  • Mencegah Terjadinya Lahir Prematur: Dengan tercukupinya asupan DHA pada ibu hamil, khususnya di trimester akhir kehamilan dipercaya dapat mengurangi resiko lahir prematur. Prematur adalah sebuah keadaan di mana bayi lahir ketika usia kehamilan belum mencapai 37 minggu. Bayi yang terlahir premattur ini rentan mengalami masalah kesehatan, seperti gangguan fungsi organ, gangguan tumbuh kembang (berat badan lahir rendah).

Maka ibu hamil dapat memperhatikan beberapa hal penting ketika masa kehamilannya, seperti tercukupinya asupan DHA bagi ibu dan juga janin yang dikandungnya. Tercukupi atau tingginya kadar DHA pada ibu hamil dipercaya dapat menunjang kecerdasan dan juga fungsi otak pada janin setelah lahir. 

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun