"Intelligence is the ability to adapt to change." --- Stephen HawkingÂ
Pada hakekatnya anak terlahir dengan keadaan fitrah atau suci. Berdasarkan QS. An-Nahl ayat 78 yang memiliki makna "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur".Â
Dengan demikian, artinya anak sudah dibekali potensi oleh Allah swt berupa pendengaran, penglihatan, serta hati agar dapat bersyukur. Sehingga tinggal bagaimana upaya orang tua menggiring serta mendidik anak untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak tersebut.Â
Berbicara tentang potensi, maka tak luput kaitannya dengan kecerdasan atau intelligence setiap anak. Definisi kecerdasan menurut KBBI adalah kesempurnaan perkembangan akal budi (seperti kepandaian, ketajaman pikiran). Menurut Hendarti Permono (2013) secara biologis kecerdasan sangat dipengaruhi oleh kinerja otak. Kemampuan kinerja otak sangat ditentukan oleh jumlah sel syaraf dan jumlah hubungan antar sel syaraf otak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang cerdas memiliki jumlah sel syaraf otak dan jumlah hubungan antar sel syaraf otak lebih banyak.Â
Dalam mengasah potensi bawaan yang dimiliki anak, orang tua dapat melatihnya dengan kegiatan yang berhubungan dengan pengalaman pancaindera. Seperti yang dikatakan Sujiono (2009) dalam Hendarti Permono (2013: 37) semakin banyak pengalaman indera yang dialami seorang bayi, semakin banyak sambungan berarti semakin banyak pula potensi bawaan itu berkembang. Tetapi apabila jarang digunakan dan dilatih maka potensi bawaan tersebut makin lama makin hilang.Â
"The function of education is to teach one to think intensively and to think critically. Intelligence plus character -- that is the goal of true education." --- Martin Luther King, Jr.Â
Pendidikan merupakan sebuah sistem dari proses pembelajaran. Proses di mana sebuah ilmu dan pengetahuan diberikan oleh tenaga pendidik atau guru kepada peserta didik. Dapat diartikan juga bahwa pendidikan merupakan upaya atau cara yang sudah dipersiapkan dan disusun sedemikian matang guna menggiring setiap individu untuk menghasilkan perubahan. Perubahan yang muncul ini adalah melalui sebuah proses pembelajaran.
Melalui sebuah proses belajar dalam pendidikan, potensi yang dimiliki anak pun akan mengalami perkembangan. Pada proses pembelajaran guru sebagai tenaga pendidik berperan dalam memfasilitasi anak didiknya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Kemudian dengan kecerdasan yang dimiliki, setiap siswa juga akan mampu mengembangkan potensinya.Â
Seorang psikolog terkenal dari Harvard University, Howard Gardner (1983) mengatakan setiap anak memiliki potensi kecerdasan yang disebut dengan Multiple Intelligence. Multiple Intelligence atau yang disebut kecerdasan ganda ini merupakan sebuah teori yang dicetuskan Howard Gardner, yang di mana teori ini menggabungkan antara potensi otak kanan dan otak kiri. Sehingga potensi yang ada pada keduanya bisa berjalan dengan optimal.Â
Howard Gardner mengemukakan ada 9 jenis kecerdasan, yaitu :Â
1. Kecerdasan Verbal/ LinguistikÂ
Verbal atau bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi serta menyampaikan informasi yang ada. Â Kemampuan berbahasa ini dapat dirangsang atau dilatih dengan membaca, berbicara, menulis, berdiskusi, serta bercerita. Anak yang memiliki kelebihan pada kecerdasan verbal ini berpotensi untuk menjadi seorang pembicara, wartawan, penyiar, dan sebagainya yang berkaitan dengan public speaking.
2. Kecerdasan Logika/ MatematisÂ
Logika merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam bidang mendeteksi pola serta berpikir logis. Kemampuan ini dapat dirangsang dengan kegiatan menghitung dalam situasi bermain, membedakan bentuk, menganalisa data, dan bermain dengan benda-benda. Anak dengan kelebihan kecerdasan ini berpotensi menjadi seorang ilmuwan, akuntan, insinyur, serta pemrograman komputer.Â
3. Kecerdasan Spasial dan Visual
Kemampuan ini adalah tentang bagaimana menyelesaikan masalah dengan cara memanipulasi dan menciptakan melalui imajinasi mental. Cara merangsang kemampuan ini adalah melalui bermain balok, bentuk-bentuk geometri, puzzle, menggambar, melukis dan berimajinasi. Anak dengan kemampuan lebih pada kecerdasan tersebut berpotensi menjadi seorang pelaut, pilot, pelukis, seniman, serta arsitek.Â
4. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal ini merupakan sebuah kemampuan untuk mengenal irama dan ritme musik. Kemampuan ini dapat dirangsang dengan berbagai bunyi, nada, irama melalui bermain alat musik. Anak dengan kelebihan kecerdasan ini berpotensi menjadi seorang komposer, musisi, penyanyi, dan pembuat instrumen.Â
5. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan ini merupakan suatu kemampuan kemampuan yang menggunakan salah satu kemampuan mental dalam mengkoordinasikan gerakan tubuh. Kemampuan ini dapat dirangsang melalui gerakan tubuh, tarian, dan olah raga. Anak dengan kecerdasan ini berpotensi menjadi seorang atlet, penari, serta pengrajin.Â
6. Kecerdasan InterpersonalÂ
Kecerdasan interpersonal yakni kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, serta temperamen orang lain. Orang dengan kecerdasan ini mampu dan pandai berkomunikasi, memahami orang lain, dan bisa bekerja dengan orang lain. Bukan hanya itu, memiliki kecerdasan ini juga terampil dalam menilai emosi, motivasi, keinginan, dan niat orang-orang di sekitarnya. Anak dengan kelebihan pada kecerdasan ini berpotensi menjadi seorang psikolog, filsuf, konselor, pramuniaga, dan politikus.Â
7. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan untuk menyadari dan memahami emosi, perasaan, sifat, pikiran, atau motivasi diri sendiri. Orang dengan kecerdasan ini cenderung senang menganalisis diri, melamun, membuat rencana dan keputusan sendiri, serta menilai kekuatan pribadi yang dimilikinya. Sehingga orang dengan kelebihan kecerdasan tersebut berpotensi menjadi seorang ilmuwan, ahli teori, filsuf, dan teolog.Â
8. Kecerdasan NaturalisÂ
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk memahami alam, termasuk tanaman, hewan, lingkungan, dan lainnya. Kecerdasan ini juga dapat mengamati, mengidentifikasi, serta mengelompokkan apa yang ada di alam. Orang dengan kecerdasan ini cenderung tertarik memelihara lingkungan, menjelajahi alam, dan mempelajari spesies lain. Mereka juga memiliki kesadaran yang baik akan terjadinya perubahan pada alam sekitarnya. Seseorang dengan kelebihan kecerdasan ini berpotensi menjadi ahli biologi, konservasionis, nelayan, petani, pemburu, dan pendaki.Â
9. Kecerdasan SpiritualÂ
Kecerdasan spiritual ini merupakan kemampuan mengenal dan mencintai ciptaan Tuhan. Kemampuan ini dapat dirangsang melalui penanaman nilainilai moral, perilaku budi pekerti dan pendidikan agama.Â
Dari paparan di atas, sangat penting untuk mengetahui kecerdasan-kecerdasan yang dimiliki setiap orang. Karena hal itu akan berpengaruh dan dapat membantu seseorang untuk mengetahui kemana ia akan melanjutkan study nya. Selain itu juga untuk mengarahkan serta menentukan tipe profesi apa yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.Â
Referensi :Â
Permono, Hendarti. 2013. Peran Orangtua dalam Optimalisasi Tumbuh
    Kembang Anak untuk Membangun Karakter Anak Usia Dini.  Prosiding
    Seminar Nasional Parenting 2013, A.02, Hal 34-47.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H