Ngeng!! piuupiuh.. DORRR!! Yaaa, kamu kalah..
Saat sedang bermain anak-anak sering sekali berimajinasi atau berbicara pada dirinya sendiri. Sebenarnya tidak hanya anak-anak saja, orang dewasa pun kerap berbicara pada dirinya sendiri.Â
Namun yang membedakan adalah jika orang dewasa tidak sampai mengeluarkan suaranya, lebih tepatnya adalah hanya di batin saja. Kejadian yang seperti ini disebut dengan private speech.
Seorang tokoh psikologi asal Rusia Lev Vygotsky mengatakan bahwa private speech merupakan sebuah perkembangan yang terjadi pada manusia. Private speech dapat menjadi pengarah untuk seseorang apabila ia sedang menghafal atau mengingat informasi yang pernah didapat.Â
Dengan private speech informasi tersebut akan diulang-ulang sehingga sangat mudah untuk dihafal. Kemudian semisal seseorang sedang emosi, maka dengan private speech orang tersebut dapat mengontrol emosinya. Ia akan berbicara dengan dirinya sendiri "mengapa aku marah karena hal sepeleh?, ayo diriku tenang ya! jangan marah, tahan emosi".Â
Selanjutnya apabila dalam proses pembelajaran, private speech juga bermanfaat untuk setiap siswa. Contohnya ketika review pelajaran yang telah didapat dari sekolah, ia akan selalu mengulang-ngulang materi tersebut dengan cara bicara dengan dirinya sendiri. Â
Dengan semakin bertambahnya usia seseorang, maka private speech sangat berpengaruh bagi dirinya. Mengapa demikian? Berdasarkan hasil penelitian Lidstone dan koleganya menunjukkan bahwa anak-anak yang benyak berbicara sendiri ternyata dapat mencapai prestasi belajar lebih dari kawan-kawannya, dapat menikmati proses belajarnya, dan belajar secara lebih efektif dari pada yang tidak atau jarang melakukan.Â
Berbicara mengenai perkembangan belajar, ternayata Lev Vygostky juga merupakan tokoh psikologi pendidikan yang berkecimpung dalam teori perkembangan kognitif.Â
Menurutnya perkembangan manusia tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan sosial dan budaya. Sehingga perkembangan kognitif setiap individu berasal dari keadaan sosial di lingkungan luar dari dirinya. Dapat diartikan juga bahwa perkembangan kognitif tidak hanya dipengaruhi oleh individu yang aktif, namun juga lingkungan yang aktif pula.Â
Dalam hal teori perkembangan kognitif Vygostky yang tidak bisa terpisah oleh sosial, maka terbagilah 3 hal berikut :Â
1. Genetic law of development, yaitu kemampuan individu akan muncul melalui dua sumber. Pertama berasal dari lingkungan sosialnya dan yang kedua berasal dari keadaan psikilogis individu tersebut.
2. Zone of proximal development, dalam hal ini terbagi menjadi dua tingkat. Pertama adalah Actual development zone atau bisa disebut perkembangan aktual. Perkembangan aktual ini adalah proses bagaimana individu mampu menyelesaikan masalah dan tugas-tugas dengan sendirinya atau tanpa bantuan dari orang lain. Sedangkan yang kedua adalah Potential development zone atau disebut dengan perkembangan potensial. Perkembangan potensial yang terlihat dari seorang individu, di mana ia dapat menyelesaikan tugas atau masalah dengan bantuan dari orang lain.
3. MediasiÂ
Manfaat dari teori Vygotsky ini apabila diterapkan dalam proses pembelajaran adalah :Â
- Â Dapat memberi kesempatan untuk anak dalam meningkatkan zona perkembangan proksimalnya melalui belajar serta berkembang.
- Â Dapat mengaitkan pembelajaran dengan perkembangan potensial daripada perkembangan aktual.
- Â Proses belajar bukan hanya bersifat transfersal, namun juga konstruksi. Artinya pengetahuan dibangun antar sesama pihak yang terlibat.Â
- Â Perlunya strategi untuk mengembangkan kemampuan intermentalnya daripada intramentalnya.Â
Dari penjelasan di atas tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa private speech berpengaruh serta bermanfaat untuk setiap individu. Private speech jika kita manfaatkan dengan baik, maka akan berefek untuk perkembangan diri kita. Seperti halnya seseorang yang memiliki bakat di bidang entertainment mereka akan dapat melatih dirinya untuk perkembangannya dengan private speech ini.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI