Sedangkan reinforcement negative adalah penghapusan peristiwa atau hasil yang tidak diinginkan, dengan arti lain respon diperkuat dengan penghapusan sesuatu yang dianggap tidak menyenangkan.
Sebagai contoh adalah seorang kakak yang sering menggoda adiknya sehingga sang adik kerap sekali menangis. Kemudian ayah mereka menegur atau memberi sedikit rasa jera pada sang kakak dengan tidak memberi uang jajan selama dua hari. Maka sang kakak mungkin akan merasa kapok sehingga tidak akan menggoda adiknya lagi.Â
Terdapat beberapa tokoh yang menganut teori belajar behaviorostik, salah satunya adalah Burrhus Frederic Skinner atau yang biasa kita ketahui B.F. Skinner. Beliau adalah seorang psikologi yang terkenal dengan aliran behavioristik. Inti dari pemikirannya adalah setiap manusia bergerak sebab mendapat rangsangan dari lingkungannya.
B.F Skinner juga mengemukakan hukum belajar dari hasil pendekatan behavioristik, yaitu Operant Conditioning. Adapun prinsip dasar pada operant conditioning , yang pertama penyebab eksternal yaitu pentingnya melihat penyebab yang timbul dari setiap perilaku.
Kedua adalah konsekuensi, yaitu manusia cenderung akan mendekati sesuatu yang menyenangkan dan menjauhi sesuatu yang tidak menyenangkan. Melalui eksperimen B.F Skinner yang dilakukan kepada tikus dapat diketahui bahwa perilaku tanpa adanya konsekuensi yang positif atau menyenangkan maka seiring bertambahnya waktu perilaku tersebut akan hilang.
Begitupun sebaliknya, apabila perilaku dengan konsekuensi yang positif maka seseorang cenderung mempertahankan hal yang dianggapnya menyenangkan tersebut.Â
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa inti dari teori belajar behavioristik ini adalah seseorang dianggap sudah belajar apabila ia menunjukkan perubahan dalam perilakunya. Kedua sangat pentingnya sebuah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.
Ketiga reinforcement atau penguatan merupakan prinsip penting dalam proses belajar. Keempat apabila penguatan ditambahkan maka respon akan semakin kuat, begitupun jika penguatan dikurangi maka respon pun juga semakin kuat.
Kemudian juga manfaat reinforcement dalam sebuah proses belajar adalah untuk membangkitkan motavasi belajar, yang kedua adalah mempertahankan kebiasaan positif seperti kegiatan belajar, ketiga adalah agar terciptanya perilaku positif serta hilangnya perilaku negatif.Â
Sehingga untuk guru ataupun orang tua diharapkan bisa memberi reinforcement dan dukungan yang baik terhadap proses belajar anak, sebab inilah salah satu upaya dalam menunjang tercapainya tujuan dari belajar. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H