Usaha peningkatan kualitas pembelajaran dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem evaluasi. Keduanya saling terkait, sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. selanjutnya sistem evaluasi yang baik akan mendorong guru untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi siswa untuk belajar yang lebih baik. Kemampuan melaksanakan evaluasi pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang mesti dikuasai oleh seorang pendidik maupun calon pendidik sebagai salah satu kompetensi profesionalnya.Â
Dengan demikian, salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik adalah kemampuan mengadakan evaluasi, baik dalam proses pembelajaran maupun penilaian hasil belajar. Hal ini menunjukkan bahwa pada semua model kompetensi guru (teacher competency) selalu menggambarkan dan mensyaratkan adanya kemampuan guru dalam mengevaluasi pembelajaran, sebab kemampuan melakukan evaluasi pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang mutlak harus dimiliki guru atau calon guru.
Di sekolah, sering mendengar bahwa guru sering memberikan ulangan harian, ujian akhir semester,ujian blok, tagihan, tes tertulis, tes lisan, tes tindakan,dan sebagainya. Istilah Istilah ini pada dasarnya merupakan bagian dari sistem evaluasi itu sendiri (Zainal Arifin, 2012).Adapun narasumber yang saya wawancarai yaitu Sri Supartini S.Pd guru Bahasa Indonesia di SMP N 2 Sayung. Beliau dalam sistem evaluasi menggunakan tiga ranah yaitu ranah kognitif,afektif,dan psikomotor.Ranah kognitif, dengan cara "wajib literasi".
Bu Sri menyampaikam bahwa mapel Bahasa Indonesia ada 3 jam,adapun pembagian durasi.Satu jam difokuskan untuk membaca. Setiap beliau mendapatkan bacaan yang memiliki isi moral bagus, langsung di share kepada siswa,tidak berpacu pada buku pelajaran,melainkan bacaan secara umum. Hal tersebut bertujuan agar siswa meningkatkan kecerdasan.Sebab jika salah satu ranah sudah terpenuhi, yang lain akan mengikuti. Seperti halnya Ranah Psikomotor,siswa menjadi trampil berbicara, sebab memiliki modal dari sebuah bacaan, Sehingga memiliki wawasan luas.Ranah Afektif, siswa mampu memiliki sikap mental, ketekunan dan terbentuklah karakter baik.
Salah satu atau objek atau sasaran evaluasi hasil belajar adalah aspek atau ranah kognitif. Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya jika seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi.Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (Skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
Evaluasi dalam pendidikan merupakan sebuah langkah yang sangat berarti dalam mewujudkan tujuan pendidikan, keberhasilan dari beberapa komponen-komponen dalam pendidikan tidak lepas dari hasil evaluasi dan komponen-komponen saling berarti antara komponen yang lain.Â
Dan tujuan dari pada evaluasi dalam bidang pendidikan agar dapat mengetahui hasil dari pembelajaran dan pekerjaan yang dilakukan oleh pendidik, peserta didik atau bagi sekolah pada umumnya agar kegiatan dan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif.Evaluasi secara umum terhadap peserta didik mulai mengukur dari tingkatan kognitif, afektif dan psikomotorik yang perlu ada dan ditanamkan secara positif oleh pendidik dalam diri individu atau peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H