Mohon tunggu...
Rofi Asmoro Santo
Rofi Asmoro Santo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

PKN STAN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dampak Kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) terhadap Perekonomian di Indonesia

14 Juli 2024   22:00 Diperbarui: 14 Juli 2024   22:23 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Pemilihan umum (pemilu) merupakan pesta demokrasi dalam sistem demokrasi yang mana membebaskan masyarakat untuk memilih pemimpin dan wakil mereka dalam pemerintahan. Di Indonesia, pemilu tidak hanya memiliki dampak politik yang signifikan tetapi juga berimplikasi luas terhadap perekonomian negara. Pemilu dapat memengaruhi berbagai aspek dalam ekonomi seperti investasi, pasar modal, hingga kebijakan fiscal dan moneter.

Penelitian mengenai pengaruh pemilu terhadap perekonomian sangat penting untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai hubungan antara proses politik dan kinerja ekonomi. Pemahaman ini tidak hanya berguna bagi pembuat kebijakan dan akademisi, tetapi juga bagi para pelaku pasar dan investor dalam merencakan strategi mereka.

Melalui essai ini, diharapkan bisa menambah wawasan yang komprehensif mengenai dinamika ekonomi selama periode pelaksanaan pemilu, serta memberikan rekomendasi yang dapat membantu mencegah dampak negatif dan memaksimalkan potensi positif dari proses demokrasi ini terhadap perekonomian Indonesia.

Pembahasan

Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia merupakan peristiwa politik yang signifikan dan sering kali menjadi topik perdebatan dalam masyarakat. Proses pemilu dapat membawa ketidakpastian dan perubahan kebijakan yang memengaruhi berbagai aspek ekonomi, baik dalam jangka pendek dan jangka panjang. Pada pembahasan ini, saya akan mengulas beberapa pengaruh pemilu terhadap perekonomian di Indonesia berdasarkan temuan penelitian yang ada.

Majority Voting dalam Pemilu

Sistem majority voting atau pemungutan suara mayoritas merupakan salah satu dari banyak metode pemilihan yang digunakan untuk menentukan pemenang dalam suatu pemilu. Majority voting dalam pemilu adalah sistem di mana kandidat yang memperoleh lebih dari setengah jumlah suara dianggap sebagai pemenang. Apabila tidak ada kandidat yang mencapai jumlah suara mayoritas, putaran kedua atau sistem lain yang ditentukan dapat diterapkan untuk memastikan bahwa pemenang mendapatkan mayoritas suara. Di Indonesia, sistem ini sering digunakan untuk memilih presiden dan wakil presiden serta kepala daerah.

Sistem majority voting memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Legitimasi Kuat: Kandidat yang terpilih melalui majority voting memiliki legitimasi yang kuat karena didukung oleh mayoritas pemilih. Ini penting untuk stabilitas politik dan kepercayaan publik terhadap pemerintah yang terpilih.
  • Mendorong Koalisi: Sistem ini mendorong kandidat untuk membangun koalisi yang luas dan inklusif, karena mereka perlu mendapatkan dukungan mayoritas. Ini dapat memperkuat kesatuan nasional dan mengurangi fragmentasi politik.
  • Kepastian Hasil: Dengan adanya putaran kedua jika diperlukan, sistem ini memastikan bahwa pemenang benar-benar memiliki dukungan mayoritas, menghindari situasi di mana kandidat dengan dukungan minoritas tetapi terbagi dapat menang.

Dampak Pemilu terhadap Perekonomian

Jika dilihat dari sisi ekonomi, pemilu memiliki pengaruh terhadap perekonomian di Indonesia. Aktivitas perpolitikan ini pada dasrnya akan meningkatkan konsumsi masyarakat secara umum. Pemilu yang memiliki anggaran besar yang dianggarkan oleh pemerintah, akan berdampak pada kebutuhan pengadaan logistik, barang, dan jasa serta sektor produksi dan distribusi. Belanja untuk kegiatan sosialisasi dan kampanye juga akan terstimulasi permintaanya. Permintaan produk-produk seperti makanan, minuman, industri tekstil, dan transportasi akan meningkat. Berbagai kegiatan terkait pemilu ini akhirnya akan menyumbang tambahan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB), sehingga secara tidak langsung pemilu turut menstimulasi peningkatan pendapatan nasional.

Pemilu yang diadakan setiap lima tahun ini membutuhkan biaya yang tak sedikit. Dalam pemilu 2024, pemerintah mengalokasikan anggaran hingga Rp 71,3 triliun. Anggaran tersebut diberikan secara bertahap. Alokasi anggaran pemilu 2024 meningkat sekitar 57,3 persen dibandingkan dengan pemilu sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun