https://www.studiobelajar.com/wp-content/uploads/2019/06/gelombang-cahaya-tampak.jpg
Dari sini kita berhipotesa bahwa cahaya yang menjadi nampak oleh mata merupakan cahaya yang sudah berada pada gelombang yang sangat ideal dengan kekuatan tangkap indra mata. Jika spektrum cahaya terus diturunkan maka akan menempati pada gelombang-gelombang yang lain. Bahkan pada gambar diatas nampak, ketika spektrum cahaya diturunkan akan menempati gelombang radar kemudian radio.
Sebuah gelombang yang biasanya digunakan untuk menempatkan suara atau bunyi-bunyian. contoh saja, Doa adalah salah satu ritual yang biasanya tidak terlepas dari suara atau bunyi dengan bentuk kata-kata atau kalimat-kalimat. Visualisasinya tidak bisa ditangkap dalam spektrum optik tapi terasa dan ada pada gelombang lain.
Gelombang cahaya juga memiliki sifat dasar yaitu: bisa dipantulkan, dibiaskan, interferensi dan difraksi. Selain cahaya adalah gelombang, cahaya juga merupakan partikel yang disebut Foton dimana arah getar cahaya tegak lurus dengan arah rambatnya yang kemudian dikategorikan sebagai gelombang transversal.
Teori kaum sufistik dengan Tajalli (menyambungkan diri dengan Tuhan) nya, sungguh sangat rasional bila terkonstruk dengan keyakinan bahwa semua berasal dari Nur Muhammad.
Untuk bisa saling tersambung antara satu partikeldengan partikel yang lainnya tentu membutuhkan spektrum (spektrum cahaya) atau kalimat-kalimat dzikir yang bergetar dibibir-bibir hamba kemudian merambat pada gelombang cahaya cosmic atau apalah itu.
Kemudian, saya akan sudahi ini dengan Al-Quran Surat Al-Jasiyah ayat 3:
https://www.studiobelajar.com/wp-content/uploads/2019/06/gelombang-cahaya-tampak.jpg