Setiap orang memiliki kebiasaan yang berbeda-beda ketika Ramadan tiba. Namun hampir semuanya memiliki satu kebiasaan yang sama ketika sore datang menjelang seperti sedang menunggu magrib yang akan segera datang.
Setiap orang selalu menanti kehadiran warna jingga diufuk barat yang kemudian berubah menjadi gelap dan bintang pun mulai bermunculan. Karena disaat jingga mulai tampak ketika sore dan suara adzan mulai terdenga maka disaat itulah umat islam harus membatlkan puasanya dan menyantap segala hidangan yang telah dibuat sebelumnya.
Begitu juga dengan diriku. Sejak kecil memiliki satu kebiasaan yang ditanam oleh kedua orang tuaku ketika Ramadan tiba. Saat sore datang, warna jingga mulai terlihat di ufuk barat, aku beserta ledua orang tuaku duduk dengan santai ditemani sebuah radio yang selalu diputar untuk mendengarkan suara adzan.
Ya, radio yang selalu didengar adalah radio milik pemerintah kabupaten Bondowoso, radio Mahardhika FM. Radio yang selalu setia menemaniku dan kedua orang tuaku ketika menunggu panggilan adzan magrib sebagai penanda bahwa kau dan keluarga sudah mulai berbuka.
Kebiasaan yang ditanamkan oleh kedua orang tuaku itu, tentu masih sangat melekat pada diriku. Namun, beberapa tahun terakhir ini ada yang membedakan.
Dulu, aku hanya menjadi pendengar setia radio mahardhika ketika Ramadan datang dan waktu berbuka puasa mulai menjelang.
Namun kini, aku bukan hanya saja menjadi pendengar. Tapi menjadi bagian dari radio mahardhika yang setiap sore selalu setia menjadi pemandu program siar keagamaan bersama para pemuka agama yang membagikan pengetahuannya kepada para pendengar radio mahardhika di seluruh penjuru pelosok desa dan kota.
siapakah yang sampai ini masih menjadi pendengar radio saat wakrtu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H