Mohon tunggu...
Darul Setiawan
Darul Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Guru PJOK SMP Negeri 3 Sidoarjo

Guru PJOK Suka nulis Seneng baca Demen olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bu Sum dan Segala Kebaikan Dirinya

16 Desember 2022   18:46 Diperbarui: 16 Desember 2022   23:22 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bu Sum, panggilan kami pada beliau. Nama lengkapnya Suminem. Satu kata. Di belakangnya ada gelar master, magister pendidikan. Dari Universitas Islam Malang (Unisma). 

Di perpustakaan sekolah saat itu saya pribadi baru tahu almamaternya. Termasuk ceritanya soal perjuangan melanjutkan pendidikan strata duanya. 

Bicaranya ceplas-ceplos, menandakan tingkat intelegensinya. Idealismenya tinggi. Kadang saya menimpali, "Oh, begitu nggeh Bu." 

Ide-idenya cukup menarik. Apalagi terkait praktik habituasi bahasa Inggris, yang menjadi keunggulan sekolah kami. 

Suatu kali di mobil, saat rombongan sekolah pelatihan SPP SKS, beliau menyampaikan keluhannya, yang tidak dapat kena hawa dingin. Di tasnya selalu tersedia minyak kayu putih. 

Saat musim batuk dan flu beberapa bulan yang lalu, saya kena batuk. Lumayan njegil. Saya pun membawa kapsul habbatussauda ke ruang guru. Di sana, saya cerita batuk berangsur hilang dengan jalan ikhtiar tersebut. 

Bu Sum yang mendengar cerita saya, lalu menanyakan obat tersebut. Merk dan tempat belinya di mana. Beberapa hari kemudian beliau sudah mengonsumsi kapsul tersebut. 

Saya pun bertanya kondisinya seperti apa, yang ternyata masih belum beranjak lebih baik. Seiring berjalannya waktu, Bu Sum beberapa kali izin tidak masuk. 

Sampai kemudian beliau cuti mengajar. Periksa ke dokter, diminta opname. Ada cairan di paru-parunya. Harus disedot. Pernah agak baikan, pulang ke rumah. 

Tapi tidak lama beliaunya masuk lagi ke rumah sakit. Saya pun bertanya kondisinya via WA, "Pripun kondisinya Bu Sum?"

Bu Sum lalu menjawab,"Ada cairan lagi di paru-paru sebelah kiri."

Selama rawat inap, katanya, sudah empat kali disedot. "Dapat 250 ml, batuk-batuk. Dokter lalu menghentikan," ujarnya. Di akhir chat WA tersebut saya mendoakan kesembuhan pada beliau. 

Sabtu, 10 Desember 2022, Waka Kurikulum Pak Mahroji datang ke ruang guru dan menyampaikan kabar duka. "Innalillahi wa innailaihi rajiun, telah wafat teman guru kita Ibu Suminem," ucapnya. 

Kami semua berduka. Allah lebih menyayangi Bu Sum. Semoga Allah senantiasa merahmati Bu Sum. Aamiin

Paiton, 16 Desember 2022

Saat terjebak macet di tanjakan Paiton-Banyuwangi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun