Di sisi lain, ada juga dosen yang menyampaikan perlu mengenal lebih dekat siswa yang kita ajar. Bahkan kalo bisa, kenalnya kita pada peserta didik sama dengan kenalnya kita dengan anak kita sendiri di rumah. Tujuannya tidak lain, agar para pendidik dapat menyisipkan muatan karakter pada para siswa dengan lebih baik. Bahkan kalo bisa detail menyertakannya di RPP yang dibuat.Â
Ada juga madzhab lain yang menyarankan agar tetap lentur saat mengajar Penjas. Kapan saat mendidik, kapan saat coaching. Dikarenakan, tuntutan prestasi olahraga dari pihak sekolah terhadap guru Penjas tidak dapat dipisahkan. Madzhab lainnya menyebutkan, jika dalam Penjas yang terpenting adalah Move and Fun, bergerak dan senang. Apapun akti vitas gerak yang diajarkan, landasi dengan perasaan gembira dan senang.
Salah seorang dosen pernah bertuah. Kata-katanya begitu menyentuh. "Para guru harus meniatkan segala aktivitas mendidik untuk beribadah," kata dosen tersebut. Menurutnya, tidak usahlah kita bertanya berapa nanti gaji yang diterima. "Jalani dengan ikhlas, suatu saat kita akan memanen hasilnya," kata dosen pengajar renang tersebut.
Petuah tersebut seakan menjadi pengingat. Khususnya pada sekolah-sekolah yang berbasis Islam. Sekolah Islam, selain dituntut untuk dapat mendidik dengan baik, mereka, para pengajar penjas di satuan pendidikan berbasis keislaman, juga diharapkan dapat mentransfer nilai-nilai Islam ke dalam pembelajarannya. Â Â
Maka, sangatlah tepat jika pendidik Penjas harus mampu memahamkan pada dirinya: jangan pernah berhenti belajar. Sebab, bagaimanapun juga , di tengah minimnya jumlah jam mengajar, guru penjas tetap dihadapkan pada tantangan lain: menanamkan learning for life pada para peserta didiknya.
Maka, tidak perlu galau jika mendengar keluh kesah atau kegalauan dari kepala satuan pendidikan tentang guru penjas. Anggap saja paradigma lama yang disampaikannya seperti ijtihad terdahulu Imam Syafi'I yang dikenal dengan qaulan qadhim. Â Tugas kita sebenarnya untuk memberitahukan, jika ada qaulan jadid di ijtihad Imam Syafii. Â
Darul Setiawan, SPd
Peserta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) 2018
Guru Penjas di SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H