LIMA tahun sudah saya berprofesi sebagai ojek online (ojol). Dalam periode itu, rasanya campur aduk.
Ada suka, duka, tawa, pilu, dan sebagainya.
Beberapa di antaranya, bisa disimak dalam catatan harian ojol di blog ini sejak kali pertama daftar pada 2019 silam.
Namun, yang konyol, baru saya alami. Tepatnya, Jumat (25/10) di SPBU COCO Kuningan 31.129.02, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Ini salah satu SPBU favorit saya. Pertama, letaknya strategis di jantung ibu kota.
Bisa bayar nontunai, QRIS dengan berbagai dompet digital. Alias, kalo ga megang cash, saya tetap dapat isi bensin di sini.
Beda dengan mayoritas SPBU lainnya di Jabodetabek yang jarang menerima pembayaran nontunai. Selain itu, ada ATM dan isi angin gratis.
Dan, tak kalah pentingya, toilet yang tidak berbayar. Alias, gretongan.
Ga ada tuh, penjaganya seperti di SPBU Pertamina lainnya, baik yang COCO atau franchise. Atau, meski sudah dipasang selebaran "Toilet Gratis" tapi masih dikasih opsi kotak amal/kencrengan di depan pintu masuk.
Mayoritas SPBU Pertamina memang toiletnya berbayar. Padahal, sudah ada himbauan gratis.
Namun, namanya manusia ya mana mau rugi. Misalnya, yang sering saya alami di SPBU Daan Mogot, Zainul Arifin, Abdul Muis, Gatot Subroto, Pasar Minggu, PIK, dan banyak lagi.