Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Simulasi Jualan Kolak untuk Sambut Ramadan

6 Februari 2024   03:18 Diperbarui: 12 Maret 2024   13:59 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya, Pasar Pagi, Tanah Abang, Senen, Asemreges, atau Kramat Jati. Lumayan keringetan juga.

Ditambah, jika harus angkat barang yang lumayan besar ke motor. Bahkan, beberapa kali manggul satu dus berisi pakaian yang lumayan berat dan besar.

Di emperan pasar, kalo liat es tebu itu berasa kena angin surga. Sumpah, menggoda sekali!

Jujur, saya ga tergiur dengan aneka masakan, termasuk gorengan. Namun, jika melihat Es Tebu atau Tuak Aren di Kolong Semanggi, duh... Sulit!

*       *       *


KEMBALI ke kolak. Menjelang puasa memang identik dengan makanan, cemilan, atau minuman yang manis.

Saya lihat di berbagai minimarket sudah berjejer sirup dengan aneka rasa. Ini, jelas.

Tanda-tanda puasa sudah dekat.  

Kalo dulu, sebelum ada larangan, sinyal mendekati Ramadan dengan ramainya bunyi petasan. Bahkan, saat bocah, saya pernah jualan.

Dagang keliling sering. Pempek, agar-agar, choipan, piscok, hingga koran sore seperti Suara Pembaruan, Harian Terbit, Berita Buana, Tabloid Bola, Go, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun